Search

Saran Ketua PWNU Jatim soal Tragedi Kanjuruhan

Majalahaula.id – Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur KH Marzuki Mustamar mengimbau semua pihak agar memprioritaskan urusan penanganan korban dalam tragedi kemanusiaan di insiden kerusuhan usai pertandingan Persebaya Surabaya versus Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Hal itu diperlukan agar situasi dan kondisi tenang, sembari memberikan kesempatan kepada Kepolisian RI untuk mengusut kasus tersebut.

“Gak usah mengangkat masalah-masalah yang lain dulu biar tenang. Nah, setelah beres semua, Pak Kapolda memastikan tetap ada proses hukum bagi yang salah siapa pun, cuma yang kita utamakan masalah kemanusiaan, sembuhkan yang sakit tenangkan hatinya yang susah, diberikan santunan semampunya dari semua pihak. Tenang, kondisi aman, baru setelah itu pasti untuk keadilan ada proses hukum,” kata Kiai Mustamar usai menjenguk korban Tragedi Kanjuruhan di RS Saiful Anwar, Selasa kemarin.

Baca Juga:  Lebaran, IPNU-IPPNU Kendal Lakukan Silaturahim

Menjenguk korban, Kiai Mustamar hadir bersama Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Wagub Emil Elistianto Dardak, dan beberapa pejabat lainnya. Dalam kegiatan itu pihaknya juga memberikan santunan kepada para korban dan keluarganya.

NU Jatim sendiri, kata Kiai Marzuki, turut berduka cita dan berbelasungkawa atas meninggalnya lebih dari seratus orang di Tragedi Kanjuruhan. Karena itu, Nahdliyin di Jatim melaksanakan salat gaib. “Karena mereka warga kita mereka sebangsa dengan kita, maka kami dari NU, pertama membuat imbauan agar warga NU dimana berada mereka mengadakan salat gaib dan menyampaikan doa tahlil, termasuk yang dari Surabaya tadi malam,” ucapnya.

Baca Juga:  Tuntaskan Kasus Kanjuruhan, DPR Panggil Sejumlah Pihak

Sementara itu, Usai menjenguk, Kapolda Jatim menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya tragedi yang memakan korban jiwa lebih dari seratus orang itu.

“Saya selaku Kapolda ikut prihatin dan turut menyesal sekaligus minta maaf di dalam proses pengamanan yang sedang berjalan ada kekurangan ke depan kami akan mengevaluasi bersama-sama dengan panitia pelaksana, kemudian dengan Presiden Liga dan PSSI, sehingga harapannya pertandingan sepak bola ke depan, pertandingan sepak bola yang aman, nyaman dan bisa menggerakkan ekonomi,” kata Kapolda Nico.

Dia memohon doa agar semua permasalahan ini bisa kita selesaikan bersama-sama. “Ini kota kita, ini tempat kita bersama, satu rumah ada permasalahan yakin bisa diselesaikan oleh orang yang tinggal di rumah tersebut. Kita semua bersaudara, langkah-langkah ini pasti membawa hal yang positif,” ujar Nico.

Baca Juga:  Pesantren Lirboyo Siap Jadi Tuan Rumah

“Terima kasih untuk seluruh dokter yang sudah bekerja, terima kasih Pak Wagub mewakili Pemprov koordinasi yang sangat baik, terima kasih untuk seluruh Aremania yang sudah bekerja sama, tolong jaga kota ini, tolong jaga provinsi ini, ini milik kita,” imbuhnya.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa penyidik Bareskrim Polri dan Polda Jatim bekerja secara maraton menyidik kasus tersebut. Dia menjelaskan, ada 29 saksi diperiksa, terdiri dari 23 anggota Polri dan enam orang dari panitia penyelenggara pertandingan. “Untuk pemeriksaan saksi yang dari panitia penyelenggara tentunya akan dilanjutkan sampai dengan besok,” paparnya. NF

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA