Search

PCNU Sampang Gelar Bimtek PWNU Award dan Akreditasi

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sampang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) PWNU Award dan Akreditasi. Kegiatan itu diikuti masing-masing dua orang sekretaris MWC NU, Lembaga dan Badan Otonom di Aula Kemenag Sampang pada Senin 8 Agustus 2022.

Ketua Tanfidziyah PCNU Sampang, KH. Moh Itqon Bushiri menyampaikan tujuan digelar Bimtek PWNU Award dan Akreditas tersebut tidak lain agar peserta dapat memanfaatkan kesempatan berharga itu untuk meningkatkan kemampuan dalam tata kelola dan administrasi kelembagaan, baik di tingkat PCNU, lembaga, Banom, MWC hingga ranting.

Lebih lanjut, Bushiri mengatakan berterima kasih kepada Kemenag Sampang yang telah memfasilitasi kegiatan Bimtek dan Akreditasi. Termasuk mendatangkan narasumber dari PWNU Jatim. “Semoga komunikasi antara PCNU dengan Kemenag ini terus berjalan baik,” ungkapnya.

Baca Juga:  Nissa Sabyan Tampilan Baru Jadi Sorotan

Sementara, Kepala Kemenag Sampang Moh. Ersyad mengapresiasi kegiatan tersbut. Ia berharap sinergi antara Kemenag dengan PCNU Sampang terus terjalin dengan erat. “Mudah-mudahan ini pertanda hubungan kemenag dan NU semakin erat dalam rangka Li I’la’i Kalimat Alloh, dan mewujudkan Sampang hebat bermartabat,” kata Ersyad.

 

Ersyad melanjutkan, dengan kegiatan Bimtek PWNU Award dan Akreditasi, PCNU Sampang bisa lebih baik dalam pengelolaan administrasi kelembagaan. “Paling tidak bisa berbicara di tingkat Jawa Timur dalam urusan tata kelola kelembagaannya,” singkat Ersyad.

Bimtek PWNU Award dan Akreditasi ini menghadirkan Dr. Faqih dan Ir. M. Koderi. Keduanya berasal dari PWNU Jatim dan salah satu juri pada PWNU Award.

Baca Juga:  Hj Alissa Qotrunnada Munawaroh Tantangan bagi Anak Muda

Pada kesempatan itu pula, Ketua PCNU Sampang KH. Moh Itqon Bushiri menyerahkan penghargaan kepada Kepala Kemenag Sampang, Moh. Ersyad. Penghargaan diberikan atas kontribusi Kemenag pada gelaran Harlah ke-99 dan Apel Kader NU di Pangarengan pada 16 Februari 2022 lalu.

Terkini

21 Mei 2024Jemaah Haji Dapat Smart Card di Makkah, Ini Fungsinya Jakarta () — Ada yang berbeda dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kartu pintar (smart card) untuk dibagikan kepada jamaah haji, sekaligus sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). "Kebijakan penggunaan smart card baru diterapkan tahun ini oleh Pemerintah Arab Saudi. Nah, ini harus diikuti oleh jamaah Indonesia," tutur Anna Hasbie, Juru Bicara Kementerian Agama, di Jakarta, Selasa (21/5/2024). Jemaah haji Indonesia, lanjut Anna, diminta membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna. "Smart card adalah kartu yang nanti akan dipakai oleh jamaah haji ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setiap jamaah ke Armuzna, wajib memakainya," terang Anna. Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Khalilurrahman, di Makkah, juga mengimbau agar ketua kloter, ketua rombongan dan ketua regu, termasuk juga jamaah, bertanggung jawab memastikan kartu tidak hilang dan menjaga sebaik mungkin. "Kami memberikan imbauan ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu, dan jamaah agar bisa menjaganya sebaik mungkin. Jangan sampai hilang," imbau Khalil, sapaan akrabnya. Khalil menambahkan, smart card akan didistribusikan melalui Kepala Sektor untuk diberikan kepada ketua kloter. Mereka yang akan membagikan smart card kepada jamaah melalui ketua rombongan. "Kemudian nanti teknis pembagiannya ke Kasektor. Kasektor yang nanti membagikan kepada ketua kloter. Ketua Kloter nanti yang akan membagikan ke ketua rombongan, lalu ke ketua regu dan jamaah. Kami mengimbau ketua regu kloter dan jamaah haji benar- benar menjaganya agar tidak hilang," jelas Khalil Lebih lanjut, Khalil mengungkapkan, pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan cadangan kartu bagi jamaah apabila kehilangan smart card. Namun jumlahnya sangat terbatas. "Dari Kementerian Haji Saudi, jelasnya, kalau hilang bisa diganti tapi dibatasi 10 persen dari jamaah haji Indonesia. Kami mengimbau supaya (para jamaah) hati-hati menyimpannya," tutur Khalil Khalil menambahkan, smart card ini merupakan implementasi pelaksanaan peraturan Arab Saudi yang mengeluarkan fatwa bahwa orang yang berhaji tanpa izin hukumnya berdosa. "Nah itu (smart card) sama dengan izin (berhaji)," imbuh Khalil. Scan Barcode Kartu smart card didominasi warna coklat dan putih. Pada bagian depan terdapat foto dan data profil jamaah. Di sana juga terdapat barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data jamaah. Apa saja data yang tersaji? Khalil menjelaskan bahwa data tersebut antara lain berisi nama jamaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jamaah di Makkah.

Kiai Bertutur

E-Harian AULA