Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf berharap Program Literasi Digital bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI mampu memelihara perdamaian dan harmoni sosial. Hal tersebut diungkapkan Gus Yahya melalui video yang ditayangkan dalam acara Kick Off Program Literasi Digital PBNU-Kemkominfo RI, di Hotel Acacia Jakarta, pada Kamis (7/7/2022) sore.
“Mudah-mudahan dengan gerakan literasi digital ini, kita dapat memberikan sumbangan yang bermakna kepada masyarakat untuk memelihara harmoni sosial, persatuan dan kesatuan bangsa yang kita cintai ini, memelihara perdamaian,” ungkap Gus Yahya seperti dilansir dari nuonline.com.
Selain itu, Gus Yahya mengajak semua pihak yang terlibat agar Program Literasi Digital bersama Kemkominfo RI ini dapat menjadikan ini sebagai ajang untuk menggalang kerja sama. Tujuannya supaya tercipta kemaslahatan bersama bagi masa depan peradaban umat manusia.
Gus Yahya juga menekankan, Program Literasi Digital yang akan melibatkan 200 ribu peserta ini dapat mengembangkan sikap untuk menghargai otentisitas atau kebenaran dalam menerima dan menyebarkan informasi.
“Informasi yang kita terima dan sebarkan ini sungguh-sungguh harus informasi yang teruji kebenarannya, teruji faktualitasnya, dan teruji kredibilitasnya,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.
Program Literasi Digital itu, lanjutnya, merupakan ikhtiar PBNU bersama pemerintah untuk menciptakan suasana di dalam pergaulan digital menjadi lebih positif. Sebab dunia digital saat ini telah mendominasi ruang hidup seluruh umat manusia.
“(Semoga) lebih bisa membawakan maslahat dan menghindari berbagai macam potensi negatif atau mafasid (kerusakan) yang timbul di dalam pergaulan digital di tengah masyarakat kita ini,” harap Gus Yahya.
Program Literasi Digital PBNU-Kemkominfo ini, kata Gus Yahya, merupakan kegiatan berskala besar dan melibatkan partisipan yang luas. Bahkan, pesertanya tidak hanya dari lingkungan NU saja tetapi terbuka kepada pihak mana pun untuk ikut serta di dalam gerakan literasi digital ini.
“Ada kegiatan-kegiatan yang sudah disiapkan yang akan melibatkan Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia), LTN (Lembaga Ta’lif wa Nasyr) PBNU, Lembaga Dakwah (LD) PBNU, RMI (Rabithah Ma’ahid Islamiyah) PBNU, dan LP (Lembaga Pendidikan) Ma’arif PBNU. Selamat atas dimulainya gerakan literasi digital ini, semoga mendapatkan ridha dari Allah,” ungkap Gus Yahya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kemkominfo RI Samuel Abrijani Pangerapan menyebut bahwa Program Literasi Digital Nasional bersama PBNU ini merupakan upaya pemerintah untuk melakukan peningkatan literasi digital masyarakat.
“Peningkatan literasi digital masyarakat adalah pekerjaan besar. Kami tidak dapat bekerja sendiri sehingga diperlukan kolaborasi yang baik agar tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam proses percepatan transformasi digital ini,” ungkap Samuel.
Ia lantas menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja sama di dalam penyelenggaraan kelas atau gerakan literasi digital.
“Saya berharap kegiatan ini dapat mendorong terciptanya talenta-talenta digital baru di Indonesia yang lebih berkualitas,” pungkasnya.