Majalahaula.id – Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru (TNBTS) belum padam. Karhutla itu terjadi sejak Jumat (1/9/2023) pukul 21.00 WIB. Lokasi tepatnya di savana Kaldera Tengger yang menjadi lokasi destinasi wisata Bromo Tengger Semeru.
“[Karhutla] Gunung Bromo hingga saat ini tidak bisa dipadamkan, kami berharap itu bisa dipadamkan,” kata Abdul lewat tayangannya di Youtube BNPB Indonesia, Selasa (1/9/2023).
Abdul mengatakan karhutla terjadi di beberapa gunung. Selain Bromo, karhutla juga terjadi di Gunung Sumbing, Arjuno dan Ciremai. Menurutnya, penyebab karhutla lebih dari 90 persen diakibatkan akibat ulah manusia.
Dia mengakui tahun ini, fenomena el nino dan kekeringan lebih panjang. Namun, hal itu menurutnya hanya pemantik karhutla lebih parah. Faktor pertamanya adalah manusia. “99 persen itu kejadian karhutla baik di lahan gambut, pemukiman dan pegunungan adalah manusia. Apakah tidak sengaja membuang puntung rokok, unggun yang tidak dijaga dan faktor-faktor lainnya,” ujarnya.
“Kondisi kering angin panas kemarau itu katalis mempercepat kebakaran. bukan penyebab,” imbuhnya.
Sebelumnya, menurut keterangan yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, karhutla di kawasan wisata Bromo Tengger Semeru juga telah terjadi pada Jumat (31/8/2023). Tim gabungan BPBD, TNI, Polri, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Balai Besar TNBTS masih menyelidiki penyebab karhutla tersebut. Fokus utama tim gabungan adalah upaya pemadaman dan antisipasi agar api tidak meluas.
Pemadaman karhutla tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi tim. Pasalnya, lokasi berada di kawasan yang curam dan memiliki kemiringan tertentu sehingga tim harus tetap menjaga keselamatan selama melakukan pemadaman. Upaya tersebut juga hanya bisa dilakukan secara manual karena mustahil untuk mendatangkan kendaraan taktis pemadam kebakaran.
Perkembangan laporan dari lapangan per hari ini Sabtu (2/9), api telah berhasil ditaklukkan namun masih menyisakan asap. Tim gabungan terus berpatroli guna memantau kondisi lapangan dan memastikan bahwa api telah benar-benar padam.(Hb)