Search

Bentrokan Berdarah, 1 Mahasiswa di Malang Meninggal

Majalahaula.id – Salah seorang mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang meninggal dunia dalam bentrokan berdarah di Kota Malang. Bentrokan tersebut terjadi antar mahasiswa luar daerah di Malang. Korban diketahui bernama Keisnael Murri Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.

Jenazah korban diketahui pertama kali oleh satpam Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Saat itu satpam melihat jenazah tergeletak di tembok UMM yang berada di Jalan Karya Wiguna, Karangploso, Kabupaten Malang. Korban diperkirakan meninggal dunia pada Ahad (25/06/2023) dini hari sekitar pukul 00.45 WIB.

“Awalnya security (satpam) belakang UMM itu melihat jenazah korban dan kemudian dilaporkan. Kami yang mengetahui itu langsung menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP),” ujar Kapolsek Karangploso, Iptu Bambang Subinanjar

Baca Juga:  Ini Inovasi Layanan Daker Madinah Sambut Haji Ramah Lansia 1444 H

Bambang mengatakan saat korban ditemukan oleh petugas keamanan kampus kondisi jenazah dalam keadaan tengkurap. Pantauan di lokasi bercak darah korban masih membekas di tembok UMM. “Jenazah kondisi tengkurap di tembok belakang UMM pas saat ditemukan. Setelah petugas datang langsung dievakuasi ke RSSA (Rumah Sakit Saiful Anwar) Malang,” ujar Bambang.

Kasus tawuran berdarah ini kini ditangani langsung oleh Satreskrim Polres Malang. “Kejadian ini ditangani langsung oleh Polres Malang,” tutur Bambang.

Informasi di lapangan, tawuran selain terjadi di jalan Karya Wiguna, Karangploso, Kabupaten Malang. Namun, juga terjadi di salah satu kafe di Desa Tegal Gondo, Karangploso, Malang. Terpantau bangunan kafe mengalami rusak parah. Pintu masuk hingga jendela rusak. Di dalam kafe juga ada satu unit sepeda motor rusak terkena amukan massa.

Baca Juga:  Halal Bi Halal Pamitra: Eratkan Ukhuwah Pemijat Tuna Netra

Salah satu saksi mata, Ilham mengatakan tewasnya mahasiswa asal NTT berawal dari kericuhan yang terjadi di kafe. Dia melihat saat itu kondisi kafe ramai karena kericuhan itu. “Saat saya lihat di sana (kafe) sudah ramai semua. Marah-marah semua. Ada sekitar empat sampai lima orang anak yang saya duga berasal dari NTT,” tutur Ilham.(Hb)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA