Search

12 Catatan Evaluasi Haji dari Menag Yaqut untuk Arab Saudi

Menag Yaqut Cholil Qoumas di Mekkah, Arab Saudi. (Foto: Jabar Publisher)

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan catatan evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022 M. Secara umum Yaqut menilai persiapan sudah berjalan maksimal dengan waktu hanya sekitar dua bulan.

Kepastian kuota haji Indonesia diumumkan pada pertengahan April 2022 sedangkan pemberangkatan jamaah haji Indonesia dimulai 4 Juni. “Dengan dua bulan waktu persiapan, apa yang dilakukan petugas sudah sangat maksimal dalam melayani jemaah haji,” kata Yaqut dikutip dalam keterangan resminya, Kamis kemarin.

Dalam waktu yang sangat pendek itu, Yaqut mengatakan para petugas mampu menyiapkan sejumlah peningkatan layanan seperti katering makan yang semula dua kali menjadi tiga kali. Hotel di Madinah tetap bisa di kawasan markaziyah dengan kualitas minimal setaraf hotel bintang tiga. Demikian juga di Makkah dengan hotel bertaraf bintang tiga. Layanan bus salawat juga berjalan 24 jam melayani jamaah dari hotel ke Masjidil Haram, pergi pulang.

Baca Juga:  Hindari Kelelahan, Jamaah Lansia dan Risti Dapat Salat di Musala atau Masjid Sekitar Hotel

Meski demikian, Yaqut mengaku masih ada ruang untuk melakukan peningkatan layanan. Satu di antaranya yaitu perumusan mitigasi setiap potensi persoalan, terutama di Arafah dan Mina, secara lebih detail dan operasional. “Tahun ini tidak ada isu listrik di Arafah, tapi ada peristiwa listrik padam di terowongan Mina. Alhamdulillah, tidak ada korban,” ujarnya.

Perbaikan lainnya pada aspek pembimbing ibadah. Ke depan, pembimbing ibadah harus menguasai ilmu fikih haji secara mumpuni. “Ini akan kita dorong melalui program sertifikasi pembimbing ibadah . Kita juga akan memperbanyak pembimbing ibadah haji perempuan, karena mayoritas jemaah Indonesia adalah perempuan,” tandas Ketum PP Gerakan Pemuda Ansor itu.

Pada rapat 11 Juli 2022 dengan delegasi Amirul Hajj, dibahas evaluasi penyelenggaraan puncak haji Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Rapat menghasilkan 12 catatan perbaikan, yaitu: 1. Pemeriksaan kesehatan jemaah untuk mendeteksi jemaah risiko tinggi sebelum berangkat; 2. Optimalisasi fungsi televisi hotel dan sosial media untuk sosialisasi; 3. Pembinaan penyusunan program KBIH; 4. Penyiapan naskah khutbah wukuf di tenda jemaah; dan 5. Mengefektifkan koordinasi petugas haji Indonesia dengan petugas maktab.

Baca Juga:  MK Tolak Gugatan Uji Materi SIM Berlaku Seumur Hidup

Kemudian, 6. Posko haji khusus di hotel terdekat Masjidil Haram dan Nabawi; 7. Desain baju petugas ditambah identitas negara Indonesia berbahasa Arab; 8. Memperbanyak toilet wanita di Arafah dan Mina; 9. Penguatan manasik haji di Tanah Air; 10. Penyiapan kursi roda dan mobil golf untuk evakuasi jemaah sakit di Mina; 11. Peningkatan kualitas Pembimbing Ibadah Haji (TPIHI) dengan penguasaan Fiqih haji yang baik; dan 12.Petugas Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH) diisi orang dengan pengetahuan medis dan fisik kuat.

Semua catatan evaluasi sudah disampaikan kepada Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al-Rabiah, termasuk biaya masyair yang terlalu tinggi. “Kami berdua sepakat untuk meningkatkan kualitas layanan haji yang tahun ini sudah berjalan baik dan akan terus memperbaiki sejumlah kekurangan yang ada,” tutur Yaqut.

Baca Juga:  H Yaqut Cholil Qoumas Siapkan Kongres GP Ansor

NF

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA