Search

Jelang Pemberangkatan, Khofifah: Jangan Sampai CJH Batal karena Vaksin

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyapa para calon jamaah haji di Asrama Haji Surabaya pada 2019 lalu. (Foto: Humas Pemprov Jatim)

Pemberangkatan Jamaah Haji tahun 2022 kembali dihelat setelah dua tahun tertunda akibat pandemi Covid-19. Melalui Menteri Agama Republik Indonesia, pemerintah Indonesia mengumumkan kepastian berangkatnya Calon Jamaah Haji (CJH) dari Indonesia. Pada tahun ini, pemerintah Saudi Arabia memberikan kuota sebanyak 100.051 jamaah.

Dari Jawa Timur, terdapat sekitar 19.210 orang CJH asal Jatim yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci. Terkait itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali mengingatkan para CJH asal Jatim untuk memenuhi semua persyaratan menjelang keberangkatan, utamanya vaksinasi lengkap.

Sesuai persiapan pelaksanaan haji tahun 2022 dan regulasi yang ditetapkan, CJH diwajibkan menerima dua jenis vaksin, yakni vaksin Meningitis dan 2 dosis vaksin Covid-19. “Bagi seluruh CJH asal Jawa Timur, yang belum vaksin lengkap mohon segera mengikuti vaksinasi difasilitasi kesehatan (faskes) terdekat. Jangan sampai batal haji karena belum vaksin lengkap,” ungkap Gubernur Khofifah pada Sabtu kemarin.

Baca Juga:  September 2022, Bus TransJatim Diluncurkan Pemprov

Khofifah menjelaskan bahwa tujuan vaksinasi bagi CJH ialah untuk mencegah terjadinya transmisi penyakit menular. Ini penting karena penyakit menular berpotensi terbawa keluar maupun masuk Indonesia melalui CJH.

Berdasarkan data dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes) per tanggal 20 Mei 2022, Khofifah merinci dari total 19.210 orang CJH asal Jatim cakupan vaksinasi Meningitis kepada CJH asal Jatim mencapai 16.050 (83,55%),

Sedangkan cakupan vaksinasi Covid-19 bagi CJH tercatat dosis 1 sebesar 17.409 (90,63%), cakupan vaksinasi Covid-19 dosis 2 sebesar 16.623 (86,64%), dan cakupan vaksinasi Covid-19 booster sebesar 12.293 orang (63,05%).

Untuk itu, Khofifah mengungkapkan guna meningkatkan cakupan pelaksanaan vaksinasi CJH asal Jatim, pihaknya melalui Dinkes Jatim melakukan pembinaan, monitoring dan feedback capaian vaksinasi setiap hari kepada Dinkes kabupaten/kota asal CJH.

Baca Juga:  NU Apresiasi atas Keberhasilan Operasi Jantung KH Abdul Hakim Mustofa

Ketum PP Muslimat NU itu juga meminta Kanwil Kemenag Jatim dan Kakan Kemenag se Jawa Timur mendistribusikan data CJH yang belum divaksinasi secara detail dan mengawal langsung kepada Dinkes kabupaten/kota untuk divalidasi, diverifikasi dan ditindaklanjuti.

Khofifah menegaskan bahwa vaksin untuk Covid-19 dapat diperoleh di Puskesmas terdekat dimana CJH mendapatkan secara cuma-cuma alias gratis. “Pelaksanaan vaksinasi sedang berjalan, jadi diharapkan waktu CJH berangkat, persyaratan vaksinasi wajib yakni Meningitis dan Covid-19 dosis 1 dan dosis 2, sudah didapatkan secara lengkap,” katanya.

Apalagi Pemprov Jatim sudah menyatakan kesiapan vaksin untuk calon jamaah haji telah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sehingga masing-masing daerah memiliki stok vaksin dan tenaga vaksinator yang cukup. “Di samping vaksinasi wajib, para CJH dipersilakan melengkapi diri dengan vaksin lain seperti vaksin Influenza demi perlindungan kesehatan yang lebih baik, namun dengan biaya sendiri,” pungkasnya.

Baca Juga:  Fatayat NU Jabar Siapkan Rumah Digital

NF

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA