Search

Ratusan Kader Fatayat NU Garut Ikuti Pelatihan Kewirausahaan

Majalahaula.id – Sejumlah perempuan yang tergabung dalam Fatayat NU di Garut, Jawa Barat digembleng untuk menjadi wirausahawati mandiri. Hal ini didorong dengan banyaknya potensi yang ingin melakukan usaha mandiri di wilayahnya terutama di kawasan ini.

Karenanya, Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Garut menyelenggarakan kegiatan bertema Menguatkan Potensi Wirausaha sebagai Modal Kemandirian Ekonomi Pemudi. Acara dipusatkan di aula Komplek III Pesantren Nurulhuda Cibojong Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut, Ahad (09/07/2023).

Wakil Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Garut, Ernawati mengatakan bahwa acara ini merupakan salah satu kegiatan prioritas. “Kenapa kader Fatayat NU harus mandiri secara ekonomi, karena faktor ekonomi disinyalir sebagai salah satu faktor dominan kekerasan dalam rumah tangga,” kata Erna.

Baca Juga:  Sejumlah Kalangan Meriahkan Hari Santri di Pidie Jaya

Erna menjelaskan bahwa menurut survey 25 persen kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga terjadi dikarenakan faktor ekonomi. “Jadi ada korelasi antara agenda meminimalisasi kekerasan terhadap perempuan dengan pemberdayaan ekonomi perempuan,” terang dia.

Sementara itu, Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Garut, Subhan Fahmi mengapresiasi kegiatan ini. Apalagi Fatayat NU banyak sekali mengadakan acara baik yang menyangkut ekonomi maupun lainnya, dengan demikian keberadaannya dapat dirasakan oleh warga sekitar. “Saya menyaksikan betul bagaimana Fatayat NU Garut hari ini begitu akseleratif melaksanakan agenda kerja,” katanya.

Fahmi kembali mengingatkan kemajuan teknologi digital untuk disikapi secara serius. Sehingga semua kalangan siap menghadapi disrupsi teknologi saat ini. “Fatayat NU harus menjadi pemain dalam menghadapi dunia yang semakin mendigital, termasuk dalam hal ekonomi,” ujarnya.

Baca Juga:  Bupati Hadiri Pelantikan Pengurus NU di Lampung Tengah

DPRD Kabupaten Garut menurut Fahmi telah mengesahkan Raperda pengarusutamaan gender. “Jujur saja, dulu ketika menyusun untuk membahas Raperda tersebut, saya banyak terlibat diskusi dengan kader Fatayat NU. Raperda ini penting untuk semakin mengokohkan pengarusutmaan gender. Salah satunya adalah untuk pemberdayaan perempuan,” tandasnya. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA