Search

PUASA MEMBENTUK PRIBADI BERAKHLAK MULIA DAN BERBUDI PEKERTI YANG LUHUR
Oleh : Najlatun Naqiyah Dosen Program Studi S2 Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Majalahaula.id – Ibu Nyai Dra. Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, M. Hum, ketua PUAN Amal Hayati Jakarta melaksanakan tausiyah kebangsaan dan berbuka puasa bersama masyarakat di Kab. Probolinggo. Acara ini didukung oleh kerjasama dengan PJ Bupati Kab. Probolinggo serta Pengurus Puan Amal hayati SAQO Al-Jailani Kraksaan Probolinggo, pada hari kamis, 29 Maret 2024 di halaman pemda kab. Probolinggo.

Puasa mendorong individu untuk tekun melakukan kesabaran dalam mengatasi rasa sulit. Puasa menahan diri untuk melakukan terbaik dalam mencari ilmu dan menambah wawasan. Pasa tidak sekedar makan dan minum. Puasa menjadikan diri untuk belajar pribadi yang mulia dengan jujur dan sabar. Pribadi jujur ada diri sendiri dengan berpeang teguh kepada Allah SWT menyebabkan diri menjadi merasa dekat dengan Yang memberi kehidupan.

Puasa mengajarkan individu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Individu mengatur diri dengan disiplin yang kuat, melawan diri dari keinginan makan dan minum sebelum waktu magrib tiba. Individu dengan keyakinan yang kuat mencoba melakukan kesadaran diri mengerjakan amal perbuatan yang terpuji.

Puasa mengajarkan individu memiliki kesabaran dan ketahanan menghadapi cobaan. Dalam ibadah puasa ada sahur, untuk mempersiapkan diri menjalankan ibadah puasa. Puasa yaitu menahan diri dari makan dan minum mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Puasa wajib dikerjakan selama satu bulan ramadlan. Kegiatan puasa di ramaikan dengan kegiatan keagamaan seperti memberi buka puasa bagi orang-orang dengan pemberian ta’jil atau yang dilakukan oleh Ibu Nyai Sinta dengan sahur keliling untuk memberi makan orang yang akan berpuasa.

Baca Juga:  Perkuat SDM Kepala Madrasah, LP Ma'arif NU Jatim dan BDK Surabaya Lanjutkan Pelatihan Khusus

Sahur bersama ibunyai Hj Sinta Nuriyah Abdur Rahman Wahid. Bedanya buka adalah untuk membatalkan puasa. Sahur untuk bersiap melaksanakan ibadah puasa. Buka puasa banyak yg sudah melaksanakan. Barang siapa yg memberi makan orang berbuka puasa maka akan mendapatkan pahala. Ada banyak yg melaksanakan buka puasa di masjid, di hotel dan di pesantren.

Apakah sudah diundang buka puasa oleh kerabat maupun pejabat? Jadi banyak yg menyelenggarakan buka bersama dengan niat yg berbeda. Banyak tokoh yg menyelenggarakan buka puasa, tapi tidak melakukan puasa. Karena ada anjuran untuk memberi makan orang berbuka puasa. Tujuan melakukan buka puasa ada niatan untuk dukungan suara.

Sedangkan mengajak sahur, untuk menyiapkan orang berpuasa. Program sahur bersama dengan orang orang bakul, jam 2 pagi untuk berjuang membawa barang dagangan. Di kolong jembatan. Bersahur di pinggir stasiun di alun-alun.

Implikasi puasa ramadlan meneguhkan tolong menolong di masyarakat multibudaya .

Sebagai negara Indonesia yang mayoritas muslim, tentu ramadaln memiliki nilai-nilai religious dan spiritual. Masyarakat Islam melakukan ibadah puasa dengan saling tolong menolong untuk menyiapkan puasa.  Masyarakat majemuk yg terdiri dari berbagai suku dan berbagai agama. Siapa yg suku Jawa? Suku Madura? Suku Batak? Orang Minang? Orang Bali? Orang Ambon. Siapa yg beragama Islam? Hindu, Budha, Konghucu. Semua suku yang disebutkan semua tinggal dimana? Tinggal di Indonesia. Mereka adalah saudara. Benarkah kita boleh berebutan? Tidak boleh cakar-cakaran, tidak boleh saling membunuh. Seharusnya, persaudaraan penuh dengan kerukunan, kejujuran dan saling membantu kebutuhan sesama. Perbedaan tidak dipakai alat untuk memecah belah bangsa Indonesia. Tetapi untuk mempersatukan bangsa Indonesia.

Baca Juga:  MUI Giligenting Adakan Istigasah Bersama untuk Warga Palestina

Puasa akan membawa saudara untuk mengajak sahur bersama agar  saudara agama Islam bisa menyiapkan ibadah puasa. Maka spirit ibadah puasa yaitu mengajak untuk saling membantu, menolong, dan membantu saudara. Karena satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa, karena hakikatnya satu selalu rukun dan damai.

Puasa mengajarkan apa kepada manusia? Puasa mengajarkan sabar, empati, disiplin, melawan hawa nafsu, merasakan kesulitan orang lain, toleransi, perbuatan yg baik. Maka puasa perlu dilaksanakan. Sedangkan yg tidak baik harus  ditinggalkan. Puasa mengajarkan tentang akhlak dan budi pekerti yg luhur. Puasa mengajarkan untuk saling sabar, kejujuran. Apakah diri ini  adalah orang yg jujur? Mau menjawab dg jujur? Siapa yg kemaren sore tidak taraweh? Jadi mau mengakui kesalahannya, orang yg belum bisa mengakui kesalahan, berarti belum mampu  melakukan puasa dengan baik.

Perintah orang puasa agar kita menjadi orang bertakwa. Harus menjalankan syarat-syarat orang puasa untuk berakhlak dan berbudi pekerti yg luhur. Puasa hanya menggugurkan kewajiban. Puasa tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga. Karena puasa hanya menggugurkan kewajiban saja. Karakter bisa dipelajari untuk merubah diri. Puasa dapat merubah diri dengan cepat apabila mampu melakukan evaluasi diri dan kesadaran baru untuk lebih baik. Orang mampu  merubah orang yg melakukan puasa. Perubahan itu dibisa dilakukan apabila awalnya individu suka mencaci maki, ngarasi teman maka dengan berpuasa orang akan belajar untuk menahan diri agar puasanya tidak batal. Orang yang tidak mampu menahan diri berarti puasanya sia-sia. Bukti nyata yg terjadi keserakahan, kedlaliman, kerakusan masih terjadi di tengah-tengah masyarakat. Puasa yang dilakukan masih belum menjadi puasa yg revolusioner. Masih bersifat puasa yg formalistik saja. Puasa yang revolusioner bertujuan agar menjadi orang yg bertakwa. Tambah takut  kepada Allah SWT dengan mengerjakan segala perintahNYA dan Menjahui laranganNYA.

Baca Juga:  Wagub Jateng Ingatkan Muslimat NU Kembangkan Pola Dakwah

Puan amal hayati dengan kegiatan sahur keliling

Ibu Nyai Sinta Nuriyah  selalu datang tiap tahun datang ke Probolinggo untuk menanyakan puasa disetiap bulan suci ramadlan. Ada yg sudah 20 kali ramadlan, 30 kali. Setiap kali diingatkan agar menjadi orang yg bertakwa. Berapa persen tambahnya? Kegiatan sahur keliling oleh Ibu Sinta berharap ada peningkatan iman dan takwa kepada Allah SWT. Semua adalah saudara. Kewajiban kita untuk sesama manusia, dalam surat al-hujurat. Wahai manusia, aku jadikan kalian dari jenis laki-laki dan perempuan, bersuku-suku dan golongan agar saling kenal dan mengenal, menghormati dan menghargai sesama manusia. Paling mulia di sisi Allah SWT adalah yg bertakwa.

Apakah ingat Gus Dur? Apa yg disukai dari Gus Dur? Jadi yg diingat “begitu aja kok repot”. Sepertinya ucapan itu mengandung ketauhitan yg tinggi. Allah SWT maha bijaksana, jadi  Allah SWT yg menyelesaikan masalah. Gus Dur memasrahkan hidupnya secara mutlak kepada Tuhan.

Kegiatan berbuka Bersama, ditutup saat tiba waktu berbuka puasa, dikumandangkan adzan magrib dan niat berbuka puasa dan berbuka puasa dengan makan  bersama. Acara diakhiri dengan do’a. Wahai Tuhanku. Ampunilah dosaku.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA