Search

Harga Telur Melonjak, Pemerintah tak Ikut Campur

Majalahaula.id – Badan Pangan Nasional mengatakan tidak akan melakukan intervensi untuk menurunkan harga telur ayam. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan jika itu dilakukan maka peternak akan mengalami kebangkrutan.

Sebagai informasi, panel harga di Badan Pangan Nasional, harga telur ayam secara rata-rata nasional sudah Rp 30.770 per kilogram (kg) atau naik Rp 310 dari sebelumnya. Dibandingkan harga pada pekan lalu juga naik dari Rp 29.000/kg.

“Kita jangan egois di hilir tetapi hulunya dimatikan. Nanti misalnya harganya Rp 24.000 atau kita kerjain intervensi Rp 22.000, peternaknya nanti bangkrut,” katanya, Sabtu (3/6/2023).

Arief lebih lanjut mengatakan, dampak ngeri jika peternak bangkrut, Indonesia akan mengalami kekurangan telur untuk kebutuhan nasional. Imbasnya Indonesia malah jadi impor telur ayam.

Baca Juga:  Komisioner KPID Jatim Resmi Dilantik

“Masa telur saja kita harus impor, itu risikonya akan lebih besar lagi kalau misalnya harga sama kaya tahun lalu Rp 23.000, BBM naik, pakan naik, pupuk untuk jagung naik, nggak bisa. Ini bukan Indonesia saja, tetapi dunia juga,” jelasnya.

Jadi, pemerintah saat ini tengah fokusnya memberikan harga yang wajar baik untuk peternak, pedagang dan juga konsumen. Saat ini harga acuan telur ayam juga sudah naik Rp 27.000 per kg. “Harga acuan itu jadi bisa di atas dan bisa di bawah bukan seperti HET harga eceran tertinggi,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Rofi Yasifun kenaikan harga telur ayam tidak hanya terjadi di Indonesia. Menurut informasinya, hal itu juga terjadi di negara-negara tetangga yang notabenenya bergantung pada impor seperti Singapura, Malaysia, dan Australia.

Baca Juga:  Nelayan Lobar Butuh Perhatian Pemerintah

“Di Singapura kata saudara saya di sana itu kalau dirupiahkan sudah naik Rp 45.000 sampai Rp 47.000. Malaysia, Singapura, dan Australia itu impor. Di Amerika Serikat juga sudah naik lebih dari 100%, di Indonesia ini masih sangat murah sekali, jadi semua merasakan naiknya (telur ayam) yang luar biasa,” ungkapnya.

Rofi mengatakan harga telur ayam Rp 30.000 per kg di kelas konsumen adalah harga ideal sesuai dengan biaya produksi peternak. Karena saat ini harga telur ayam di kandang peternak sudah Rp 25.000 sampai Rp 26.000 per kilogram.

“Harga telur ayam saat ini Rp 25.000 sampai Rp 26.000 itu saja sudah mepet hanya untuk pakan ayam dan menggaji karyawan belum replacement. Harga keekonomian saat ini itu Rp 26.000 sampai Rp 28.000 (di peternak),” katanya.

Baca Juga:  Menag Janji Tingkatkan Kesejahteraan Guru Madrasah dan PAI

“Pelan-pelan teman recovery, di saat sama konsumen kaget harga telurnya sudah Rp 30.000-Rp 32.000, itu yang benar, harga wajar sesuai dengan biaya produksi,” tambahnya.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA