Search

Hari Lahir Pancasila, Jokowi Sampaikan Pesan Kepemimpinan

Majalahaula.id – Presiden Joko Widodo tiba di Lapangan Monumen Nasional Jakarta untuk memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Kamis. Presiden tiba sekitar pukul 07.55 WIB didampingi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi di sisi selatan Lapangan Monumen Nasional, Jakarta.

Presiden yang bertindak sebagai Inspektur Upacara terlihat mengenakan pakaian adat Kesultanan Deli berwarna hitam dan nuansa emas dilengkapi dengan keris dan penutup kepala. Dalam upacara tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara mengenai pentingnya kesinambungan dalam membangun bangsa. Jokowi berpesan agar pemimpin Indonesia selanjutnya membangun Indonesia seperti yang dilakukan pemerintah saat ini.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (1/6/2023).

Baca Juga:  Ombudsman Ingatkan Pemerintah Daerah Hindari Maladministrasi

Awalnya, Jokowi bicara mengenai ideologi Pancasila adalah warisan dari Presiden RI pertama Ir Soekarno yang harus dipegang dalam membangun negara.

Kemudian, Jokowi mengingatkan bahwa saat ini perlu adanya kesinambungan dalam pemerintah. Menurut Jokowi, personel dalam pemerintah bisa berganti tapi perjuangan pembangunan saat ini tidak boleh berhenti.

“Saat ini kita masih terus berjuang untuk menghadirkan pembangunan yang adil dan merata ini butuh kesinambungan dan keberlanjutan, personel dalam pemerintah bisa berganti, tapi perjuangan tak boleh berhenti,” kata Jokowi dalam pidatonya.

Jokowi mengingatkan perihal kesejahteraan rakyat. Dia juga mengatakan pentingnya kelanjutan pemerintah setelahnya membangun Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Keadilan, pemerataan, dan kesejahteraan adalah yang ingin kita wujudkan melalui reformasi struktural, peningkatan kualitas SDM, hilirisasi industri, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara,” ucapnya.

Baca Juga:  Sidang Isbat Awal Zulhijah 1444 H Digelar 18 Juni 2023

Menurutnya, hal itu dilakukan demi seluruh warga Indonesia mendapat kesejahteraan. Rakyat di luar Pulau Jawa, katanya, harus merasakan pembangunan.

“Kita ingin kekayaan alam negeri bermanfaat maksimal bagi kesejahteraan rakyat, kita ingin rakyat di luar Jawa juga merasakan manfaat yang signifikan dari pembangunan yang ada,” pungkasnya.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA