Majalahaula.id – Ada sejumlah obyek wisata religi di Kabupaten Pati yang sudah menjadi rujukan
wisatawan datang. Selain karena sejarahnya, para pengunjung juga berharap berkah
dari para waliyullah tersebut.
1. Masjid Agung Pati
Bernama asli Masjid Agung Baitunur Pati, terletak di sisi sebelah barat alun-alun
Kabupaten Pati atau yang lebih dikenal dengan sebutan simpang lima. Di sebelah
kiri masjid ini terdapat Kantor Bupati Pati dan Gedung DPRD Kabupaten Pati.
Mengutip Patikab.go.id, Masjid ini memiliki beberapa keunikan, di antaranya
kombinasi apik antara marmer putih pada lantai dan dinding bagian depan yang
terpadu dengan ornamen kayu yang berwarna coklat.
Sejarahnya, Masjid ini dibangun kali pertama oleh Raden Adipati Aryo Condro
Adinegoro yang memegang kekuasaan antara tahun 1829-1895 M. Pembangunan
masjid ini dimulai pada tahun 1845 M dan tahun pembangugnan masjid ini
ditunjukan melalui prasasti berbentuk kaligrafi milik Masjid Agung yang sekarang
berada di Masjid Gambiran.
2. Makam Syekh Jangkung
Berada di Desa Landoh, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Makam Syeh
Jangkung ini berada dibawah akte notaris nomor 23 tahun 1995 dan dinobatkan
sebagai maqbaroh umum umat Islam.
Hampir setiap hari, makam ini didatangi oleh para pengunjung yang hendak
berziarah dan medoakan tokoh spiritual yang ikut andil dalam penyebaran agama
Islam di Kabupaten Pati.
Syekh Jangkung yang juga dikenal sebagai Kyai Landoh ini hidup di abad ke-16 dan
menjadi orang yang sangat dihormati oleh masyarakat karena sepak terjangnya
mengembangkan agama Islam melalui jalur budaya.
Dirinya pernah berguru kepada Sunan Kudus dan kemudian karena kesaktiannya,
Sunan Kudus mengusir dirinya dengan cara halus hingga akhirnya membuat Kyai
Landoh dengan nama kecil Saridin ini berkelana.
Salah satu daerah yang dia sambangi adalah Kabupaten Pati. Para peziarah yang
datang umumnya selain mendoakan alm Kyai Landoh, mereka juga ngalap berkah
atau mengharapkan sebuah berkah.
3. Makam Syekh Ahmad Mutamakkin
Makam Mbah Ahmad Muttamakin terletak di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso,
berdekatan dengan lingkungan pondok pesantren.
Mbah Muttamakin adalah ulama besar yang lahir pada tahun 1675 M di Desa
Cebolek Tuban Jawa Timur. Ia dikenal sebagai ulama cendekiawan yang pandai,
sehingga orang yang ingin mencari ilmu biasanya berdoa dan berziarah di sini.
Mbah Mutamakkin memiliki karomah, ia pernah ditantang oleh para ulama keraton
Mataram untuk membuktikan kesaktiannya. Di suatu persidangan keraton, kedua
anjing milik Mbah Mutamakkin tidak terbakar saat mencoba mangambilkan
terompahnya di dalam bara api. Atas peristiwa itu, Sultan Pakubuwono II meyatakan
menjadi muridnya. Sehingga dengan ini basis dakwah Mbah Mutamakkin kian lancar
dan banyak murid dan keturuan Mbah Mutamakkin yang menjadi ulama besar.