Search

Fatayat NU Purwakarta Dilantik Berbarengan Halaqah NU Women

Majalahaula.id – Halaqoh Nahdatul Ulama (NU) Women dan pelantikan Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdatul Ulama Kabupaten Purwakarta, Jawa Tengah digelar di Bale Yudhistira Pemkab Purwakarta, Kamis (26/01/2023).

“Agenda ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan satu abad NU di Purwakarta,” kata Ketua Panitia Harlah NU 1 Abad PCNU Kabupaten Purwakarta, Oyang Este Binos.

Dalam kegiatan tersebut dihadirkan sebagai sejumlah pembicara diantaranya Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Barat, Hirni Kifa Kazefa dan Ketua KPAI Purwakarta, Nur Aisah Jamil. Hadir juga sebagai undangan unsur Forkopimda Purwakarta.

Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Purwakarta, Nung Najibah dalam keterangannya mengatakan, tema halaqah perempuan NU dan perempuan pesantren bergerak dan bersinergi dalam membangun peradaban bangsa. “Untuk itulah halaqah ini juga selain ditujuan untuk anggota Banom perempuan NU juga ditujukan untuk para perempuan pesantren (ibu ajengan/ibu nyai) karena tidak dapat dipungkiri di balik kesuksesan para kiai memimpin pesantren ada peran wanita dalam hal ini istri kiai mendorong dan berperan aktif di dalamnya,” kata Hajah Nung.

Baca Juga:  Ngaji Ramadan, Bekali Literasi Digital

Menurutnya, hal-hal yang terjadi pada para santri di pesantren biasanya ibu nyai lebih tahu dan sekaligus sebagai pengambil keputusan. “Biasanya, para kiainya narima beres kitu, maka dirasa perlu Fatayat NU hadir untuk lebih memberdayakan peran mereka bukan hanya intern di pesantren saja namun jangkauannya bisa lebih luas lagi khususnya untuk organisasi NU,” katanya.

Bupati Purwakarta Anne Mustika Ratna mengatakan perempuan Indonesia dan khususnya kaum perempuan Purwakarta harus menyadari bahwa semua mempunyai akses dan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk memperoleh sumber daya. Termasuk akses terhadap ekonomi, politik, sosial, teknologi dan peran terhadap pembangunan bangsa. “Kita harus berkeyakinan bahwa perempuan akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan sebagai motor penggerak dan sekaligus agen perubahan (agent of change),” kata Anne. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA