Majalahaula.id – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendirikan Posko Crisis Center yang berlokasi di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang. Lokasinya terntu saja berada di tengah kota dengan demikian dapat dengan mudah sebagai sarana jujugan.
“Keberadaan posko ini menindaklanjuti instruksi PBNU untuk turut peduli kepada korban dan keluarga tragedi Stadion Kanjuruhan,” kata dokter Syifa Mustika yang diamanahi sebagai koordinator posko, Kamis (13/10/2022).
Perempuan kelahiran Banyuwangi ini menjelaskan bahwa banyak hal yang dilakukan selama ini. Termasuk dengan menyalurkan bantuan dan terus melakukan pendampingan kepada korban dan keluarga.
“Kepada korban yang meninggal, Posko Crisis Center NU telah menyalurkan santunan,” kata ibu dua anak ini.
Akan tetapi, perhatian tidak berhenti sampai di situ. Tak kalah penting adalah memberikan pelayanan kepada mereka yang mengalami luka ringan hingga berat. Belum lagi kepada keluarga korban yang ditinggalkan.
“Ada keluarga yang kehilangan anak satu-satunya imbas tragedi Stadion Kanjuruhan ini,” ungkapnya. Demikian pula ada keluarga yang kehilangan anak pertama. Pada saat yang sama, sang ibu sedang hamil anak ketiga.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang tersebut menceritakan bahwa tragedi Kanjuruhan demikian memukul fisik dan mental banyak kalangan. Keluarga korban misalnya, harus menerima kunjungan pejabat dan kerabat, maupun pihak lain.
Dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syaiful Anwar dan beberapa rumah sakit swasta di Malang ini bersyukur. Karena hingga kini dikelilingi puluhan orang yang siap berkhidmat. Tak pernah menanyakan apalagi menuntut keuntungan materi selama mendampingi masyarakat lemah.
“Ada puluhan dokter, perawat, termasuk relawan non-medis yang siap bergerak saat dibutuhkan,” bangganya.
Seperti saat harus mendirikan Posko Crisis Center NU, sudah ada yang menyediakan obat, alat kesehatan, banner, dan lainnya. Belum lagi kalau mereka diminta untuk mengisi daftar piket. Spontan semua dengan sukarela memberikan perhatian dan siap bergabung.
Dokter Syifa menyadari bahwa ada hikmah dari penyebaran Covid-19 dua tahun lalu. Dirinya akhirnya memiliki tim yang solid dan siap memberikan layanan terbaik. Dan hingga kini pelayanan di posko fokus kepada hal-hal tersebut. (Ful)