Search

Raih Juara 3 Lomba Esai, Siswa MA Al-Munawwar Terapkan 3 Metode Agar Bojonegoro jadi Kota Sejahtera dan Makmur

Majalahaula.id – Siswa Madrasah Aliyah (MA) Al-Munawwar Bojonegoro Melly Nanda Purnama berhasil membawa piala kejuaran di ajang perlombaan menulis esai yang diselenggarakan oleh Kajian Sor Keres (KSK) yang merupakan kumpulan sejumlah warga asli Bojonegoro.

Melly sapaan akrabnya, menyampaikan ini adalah lomba pertama kalinya yang diikuti, dan ia senang bisa mendapat juara meski di urutan ke 3. Putri dari pasangan Sigit Purnomo dan Sri Martiah ini mengatakan sejak awal masuk di tim jurnalis madrasah. Ia kerap membuat berita dan mengisi website madrasah. Tidak heran, ketika ada pengumuman lomba, diikutkan oleh gurunya untuk mewakili madrasah.

Melly yang sekarang masih duduk di kelas 2 aliyah menambahkan, mulanya tidak tertarik mengikuti perlombaan, tapi karena dorongan dan motivasi dari para guru serta pembimbingnya akhirnya menyetorkan karya tulisan.

Baca Juga:  Kemendikbudristek Apresiasi 3 Target Transisi PAUD ke SD

“Sehari sebelum esai itu dikumpulkan, saya mau mengundurkan diri. Tapi nanggung sudah dapat 10 halaman, jadi saya teruskan menulis berita dan guru saya itu hebat meyakinkan kalau saya pasti bisa menjadi juara,” ungkapnya saat dihubungi Rabu (4/10/2022).

“Guru pembimbing bilang ‘kamu itu punya bakat menulis’ jadi kalau ikut lomba menang kalah sudah hal biasa’. Tapi, saya berprinsip kalau ikut lomba itu harus menang. Apalagi lomba sekarang itu gratis, kalau menang dapat apresiasi, dapat uang, dapat piala,” imbuhnya.

Pada saat itu, Melly memaparkan menulis tentang ‘Andai Aku Jadi Bupati Bojonegoro’. Di dalam tulisannya, ia menerapkan 3 metode yaitu kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan di Bojonegoro agar menjadi kota yang sejahtera dan makmur.

Baca Juga:  Lulusan Pesantren Berkesempatan Raih Beasiswa ke Amerika Serikat

“Untuk kesejahteraan sendiri menjelaskan tentang bagaimana cara tidak bergantung pada hasil omset migas di Bojonegoro. Lalu, saya jelaskan bagaimana cara mengatasi pembalakan liar atau illegal logging, juga paparan tentang perbedaan antara sekolah yang memiliki fasilitas lengkap dan sekolah yang tidak memiliki fasilitas lengkap. Tidak hanya itu, saya juga jelaskan bagiamana mengedukasi anak tentang bahayanya pernikahan dini dan pergaulan bebas,” imbuh siswa asal Desa Kunci Kecamatan Dander, Kab. Bojonegoro itu.

Melly melanjutkan, agar hal tersebut bisa sukses, maka perlu membangun projek yang namanya ladang pemerintah, ini nanti akan ditanami jagung di setiap daerah. Ladang pemerintah ini dibangun untuk pemerintah untuk seluruh masyarakat Bojonegoro.

Baca Juga:  Wujudkan Lingkungan Pendidikan Nyaman

“Jadi nanti seluruh masyarakat Bojonegoro yang tidak memiliki pekerjaan bisa kerja di situ. Ladang pemerintah ini akan ditanami jagung, karena omset penjualan jagung sangat tinggi, apalagi sejak kenaikan dolar para peternak di luar negeri itu lebih memilih untuk mengganti gandum menjadi jagung,” ucap siswa kelahiran Bojonegoro 20 Juni 2006 tersebut.

Melly berharap, ke depan bisa terus mengembangkan bakatnya di bidang kepenulisan. Sebab, ia ingin membuktikan kepada orang-orang kalau sekolah di desa bisa maju.

“Saya akan buktikan mereka tuh salah menilai sekolah di desa tidak bisa maju. Karena yang saya rasakan, sekolah di desa bisa maju, dan untuk kedepannya kalau memang ada perlombaan di jenjang tingkat provinsi saya akan ikut,” pungkasnya. *Lina

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA