Search

Aktif Pergerakan Perempuan Pesantren, Berikut Rangkaian Acara Silatnas Ke-3 Bu Nyai Nusantara

Majalahaula.id – Bu Nyai Nusantara akan menyelenggarakan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Ketiga pada 7-8 November mendatang. Rencananya kegiatan tersebut akan dilaksanakan di hotel Patrajasa Semarang, Candi Baru, Jl. Sisingamangaraja Wonoketingal Candisari Kota Semarang, Jawa Tengah.

Melansir NU Online, berdasarkan Term OF Reference (TOR) disebutkan bahwa acara tersebut membuka pendaftaran secara umum. Adapun alur pendaftaran adalah

Pendaftar dapat menghubungi koordinator daerahnya masing-masing pada tanggal 5-18 Oktober 2022  Validasi data akan dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2022. Pembayaran secara serentak dilakukan pada tanggal 19-20 Oktober 2022  Pengiriman ID barcode peserta dilakukan pada tanggal 22-23 Oktober 2022. Info lebih lanjut dapat menghubungi Instagram @silatnas_bunyainusantara3.   Daftar koordinator daerah resmi Silatnas Bu Nyai Nusantara adalah:

Baca Juga:  Urgensi Perda Tentang Fasilitasi Pendidikan Pesantren Kota Tangerang

Yogyakarta, Ning Siti Nurunniyah.  Jawa Barat, Ning Yenni Ainul Widad.  Jawa Timur, Ning Hj Mas Ucik Fatimatuzzahra.  Jawa Tengah, Ning Azizah Hajar. Lampung, Nyai Malikhah Sa’adah.  Kepulauan Riau, Nyai Rofiatus Sa’adah. dan Palembang, Nyai Izzah Zein Syukri.

Pada acara yang bertema Menyongsong 1 Abad Nahdlatul Ulama: Perempuan Pesantren Bergerak dan Bersinergi Membangun Peradaban Dunia itu akan terdiri dari beberapa sesi acara. Pada halaqah yang pertama akan hadir sebagai keynote speech Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Sedangkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin juga akan hadir sebagai narasumber utama Halaqah Kedua tentang Pesantren dan Ekonomi Kreatif.

Selain keduanya, akan hadir pula beberapa narasumber dari kalangan Bu Nyai seperti Nyai Badriyah Fayumi, Nyai Nur Rofiah, dll. Acara tersebut akan dihadiri oleh para Ibu Nyai dari seluruh Indonesia yang berasal dari unsur Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) serta seluruh Ibu Nyai pengasuh pondok pesantren se-Indonesia.

Baca Juga:  Pondok Pesantren Tremas Pacitan, Pengasuh Ajak Jalin Hubungan Baik dengan Pemerintah

Silatnas Bu Nyai Nusantara Ketiga digelar sebagai bagian dari program kerja RMI PW NU Jawa Tengah dalam rangka memeriahkan Hari Santri sekaligus menyongsong 1 Abad Nahdlatul Ulama. Kegiatan ini merupakan adopsi gagasan dari Silatnas Bu Nyai Nusantara Pertama di Surabaya yang dilaksanakan oleh RMI PWNU Jawa Timur dan Silatnas Bu Nyai Nusantara Kedua di Lampung.

Membangun Silaturahmi

Silatnas Bu Nyai Nusantara digelar dengan tujuan untuk membangun silaturahmi gagasan sekaligus menunjukkan kiprah Ibu Nyai dalam berbagai ranah perjuangan. Berbagai ranah perjuangan itu antaranya Ibu Nyai sebagai pusat pengkaderan intelektual muslim, Ibu Nyai sebagai pencetak sumber daya manusia, Ibu Nyai sebagai bagian penting dalam upaya pemberdayaan pada masyarakat, Ibu Nyai sebagai bagian penting dalam upaya melakukan proses perubahan sosial.

Baca Juga:  Kemenag Buka Program Persiapan Beasiswa bagi Santri Pesantren Salafiyah

Tujuan lain diselenggarakannya acara tersebut adalah sebagai sarana silaturahmi antar Ibu Nyai se-Nusantara untuk membangun sinergitas gerakan perempuan pesantren; merumuskan strategi dalam meneguhkan peran dan eksistensi Ibu Nyai untuk bergerak dan bersinergi dalam isu-isu sosial, ekonomi, keagamaan di tingkat lokal, nasional, maupun internasional; serta merumuskan strategi dalam meneguhkan peran dan eksistensi Ibu Nyai untuk bergerak dan bersinergi dalam membangun peradaban dunia.

Terkini

13 Mei 2024Tak Perlu Khawatir, Jemaah Haji Bisa Masuk Raudhah dengan TasrehMadinah () — Masuk ke Raudhah dan berziarah ke makam Rasulullah Saw menjadi harapan setiap jamaah haji saat di Madinah. Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Ibadah pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah Efrilen Hafizh mengatakan bahwa jamaah haji Indonesia dapat memasuki Raudhah di Masjid Nabawi dengan menggunakan Tasreh. “Jemaah haji Indonesia tidak usah resah karena masuk ke Raudhah itu difasilitasi oleh pemerintah melalui penerbitan surat Tasreh. Jemaah tidak harus mengisi dan mendaftar melalui aplikasi Nusuk secara pribadi,” terang Efrilen Hafizh di Kantor Daker Madinah, Selasa (13/5/2024). Hafizh mengatakan, fasilitas untuk masuk ke Raudhah akan diberikan secara kolektif kepada jamaah. “Di setiap kloter itu akan diterbitkan dua tasreh. Pertama, tasreh khusus untuk perempuan. Kedua, tasreh khusus untuk laki-laki,” jelasnya. Ditambahkan Hafizh, pelaksanaan kunjungan ke Raudhah akan dilakukan paling cepat 3 hari setelah jamaah berada di Kota Madinah. “Setelah diterbitkan, tasreh akan diteruskan ke Kepala Sektor Khusus Nabawi. Jadwal masuk Raudhah akan diinformasikan kepada petugas kloter melalui petugas sektor. Sehingga jamaah tinggal datang pada jadwal yang sudah ditentukan,” papar Hafizh. “Jemaah wajib sudah berkumpul di pintu Raudhah paling lambat 30 menit sebelum jadwal masuk. Petugas Seksus Nabawi akan memandu jamaah dan menyerahkan tasreh kepada petugas yang menjaga Raudhah,” sambungnya. Kepala Daker Madinah telah bernegosiasi dengan pihak keamanan sektor Masjid Nabawi untuk memberikan dispensasi kepada petugas Sektor Khusus Nabawi agar dapat melakukan pendampingan terhadap jamaah haji yang masuk ke Raudhah. “Penerbitan tasreh ini dilakukan oleh Kantor Daker Madinah dan diberikan validasi berupa stempel untuk menghindari duplikasi dan menunjukkan bahwa tasrehnya asli,“ tandas Hafizh. Hafizh mengungkapkan bahwa layanan pemberian tasreh ini merupakan salah satu bentuk kehadiran negara dalam memberikan pelayanan terbaik kepada Jemaah Haji. Jemaah haji Indonesia mulai tiba di Madinah sejak 12 Mei 2024. Proses kedatangan ini akan terus berlanjut hingga 23 Mei 2024. Editor: Moh. Khaeron | Fotografer: Nurhaeni Amir, MCH 2024

Kiai Bertutur

E-Harian AULA