Search

Hj Alissa Qotrunnada Munawaroh Tantangan bagi Anak Muda

Majalahaula.id – Menurut Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang lebih akrab disapa Alissa Wahid ini, anak muda Indonesia memiliki tantangan yang khas memasuki usia ke-77 kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini. Sedikitnya, terdapat dua tantangan yang bakal dihadapi oleh anak muda. Generasi muda dituntut tetap menjaga akar keindonesiannya seraya terus berproses menjadi warga global.

“Dulu, orang menjadi warga global dengan cara tinggal di luar negeri. Sekarang, hanya butuh jari,” kata Alissa Wahid kepada NU Online, Rabu (17/08/2022).

Lebih lanjut, ia melihat bahwa generasi muda Indonesia perlu menaruh perhatian lebih terhadap isu-isu kebangsaan yang berkembang demi menumbuhkan kemampuan untuk memahami Indonesia secara menyeluruh.

Baca Juga:  Bawaslu di Sulsel Gelar Kerja Sama dengan Madrasah NU

“Anak muda Indonesia perlu meluangkan waktu dan energi untuk lebih mengenal tanah air Indonesia, supaya ia tetap berakar kuat,” tutur dia.

Putri sulung Presiden ke-4 Republik Indonesia KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menutur bahwa generasi muda juga dinilai perlu memperluas wawasan, relasi sosial, serta kemauan untuk terus belajar. Melalui hal itu, Alissa meyakini bahwa masing-masing individu kelak menemukan jalan pengabdiannya demi kemajuan Indonesia di masa depan.

“Dengan sikap mental tangguh dan cerdas, anak akan menemukan jalan khidmahnya bagi bangsa. Ia bisa berkhidmah dengan prestasi (keunggulan), profesi (keahlian), atau organisasi (kepeloporan),” kata Koordinator Jaringan Gusdurian itu.

Semua jalur yang nantinya dipilih oleh masing-masing individu itu, sambung Alissa, haruslah ditujukan untuk menebar kebermanfaatan kepada masyarakat. Melalui pesan yang disampaikan sang ayahanda, Gus Dur, ia mendorong para generasi muda untuk terus bergerak maju dan menghidupkan semangat kemerdekaan HUT ke-77 Republik Indonesia.

Baca Juga:  Mencari Sekolah LP Ma’arif Terbaik di Jawa Timur

“Mengutip dawuh Gus Dur: ‘Jadilah yang terbaik (dari dirimu sendiri)’,” ungkap Alissa.

Alissa Wahid menjelaskan bahwa Indonesia dibangun di atas keragaman. Hal tersebut melatarbelakangi kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia untuk senantiasa merayakan perbedaan dan menjaga persatuan. Dalam menjaga persatuan tersebut, ia menutur bahwa setiap warga bangsa perlu mengamalkan sikap seimbang dalam segala hal (tawazun), adil (ta’adul), toleran dan saling menghargai (tasamuh), serta kerja sama atau ta’awun. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA