Search

LPBINU Kabupaten Bogor Apresiasi Pelatihan Manajemen Bencana

Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Jawa Barat menggandeng beberapa elemen dengan menyelenggarakan pelatihan manajemen bencana bagi masyarakat. Karenanya, apa yang dilakukan ini sebagai langkah maju dan diapresiasi oleh pengurus Cabang (PC) Lembaga Penaggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Bogor.

“Tentu kami mengapresiasi kegiatan ini, karena Dinsos membangun kemitraan dengan elemen lain yang concern terhadap penanganan kebencanaan di masyarakat,” kata Ketua PC LPBINU Kabupaten Bogor, Ade Irawan, Selasa (02/08/2022).

Pelatihan ini pun diikuti oleh empat puluh tokoh yang masing-masing mewakili sekolah, kecamatan dan juga beberapa instansi penanggulangan bencana. Termasuk di dalamnya adalah LPBINU Kabupaten Bogor dan juga Pandawa Rescue Ciampea.

Baca Juga:  Wamenag: Perlu Inovasi dalam Berdakwah di Era Digital

“Tentu, kami mengapresiasi kegiatan ini, karena Dinsos membangun kemitraan dengan elemen lain yang concern terhadap penanganan kebencanaan di masyarakat,” terangnya.

Tak cukup di situ, menurut pria yang juga aktivis pendidikan ini, secara teritorial atau daerah Kabupaten Bogor dikelilingi pergunungan dan perbukitan belum lagi soal bentang alam lainnya. Oleh sebab itu, pemahanan terhadap kebencanaan adalah perlu mendapat perhatian.

“Kita ketahui bersama kontur wilayah Kabupaten Bogor banyak bukit, gunung dan aliran sungai. Tentu potensi bencana cukup tinggi,” ujarnya.

Maka dari itu, kegiatan ini menjadi bahan awal untuk menyiapkan masyarakat melek kesiapsiagaan kebencanaan. Karena hal tersebut bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi semua elemen termasuk masyarakat itu sendiri.

Baca Juga:  Jargon Baru ‘Ceetah’ Menurut Kabiro Humas Kemenag RI

“Alhamdulillah, Pemkab Bogor melalui Dinsos tak abai, bahkan sangat peduli dengan unsur masyarakat atau penggerak bencana di masyarakat,” ungkapnhya.

Sementara, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor Mustakim mengatakan, kegiatan untuk menambah kesiapsiagaan dan wawasan masyarakat tentang pemenejemenan bencana. Karena pemerintah tidak akan maksimal dalam penenaggulangan jika tidak dibantu masyarakat.

“Maka dari itu pekerjaan rumah kita atau salah satu output dari kegiatan ini adalah menjadi sahabat dinas sosial dan tagana dalam menanggulangi hal-hal tersebut,” katanya. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA