Menginjak usianya yang ke-100 tahun, Nahdlatul Ulama (NU) terus berbenah diri. Sebagai organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di negeri ini, NU harus menunjukkan eksistensinya di zaman yang sudah serba modern seperti sekarang. Menyadari perkembangan zaman yang terus bergilir, NU harus menyelaraskannya dengan memberi ruang yang lebih besar lagi bagi generasi muda, generasi milenial sang pemilik masa depan.
Hal itu diterjemahkan NU dalam hal ini Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur dalam gelaran Kick Off Seabad NU di Tugu Pahlawan Kamis (28/7/2022). Acara dikemas sangat milenial dan anti-mainstream dengan memberi ruang terbesar bagi generasi muda NU. “Kami menyuguhkan acara yang beda dari yang biasanya dibuat NU, lebih banyak memberi ruang ke generasi milenial. Harapannya menunjukkan pada dunia bahwa anak muda NU itu mampu kok berbuat sesuatu,” kata Ketua Panitia Harlah 1 Abad NU Jatim, KH Abdussalam Shohib.
Acara pun mendapat sambutan antusias nahdliyin. Ribuan nahdliyin memadati Tugu Pahlawan yang menjadi lokasi acara Kick Off. Tak hanya menghadiri, hadirin bahkan mengiukuti acara sampai penutupan. “Bagus sekali acaranya. Ini baru NU yang mampu menyuguhkan seni islami tapi dibawakan dengan kekinian. Jadi ini menepis pandangan bahwa NU itu kuno,” ungkap Hj Elok Zulaicha Zaini, Ketua Umum Yayasan Majlis Ta’lim Surabaya (Yamatas). Elok berharap acara semacam ini lebih sering digelar selain untuk memberi ruang pada generasi muda juga untuk melestarikan kesenian milik nahdliyin.
Ning Widad dari Ponpes Bait Al Hikmah Pasuruan meminta pemberian ruang pada generasi milenial tak berhenti pada seremonial acara seabad NU. “Ke depannya saya berharap NU dengan program-programnya lebih menyentuh lagi generasi milenial. “Inginnya acara Kick Off hanya pemantik sehingga ke depan makin banyak program-program NU yang melibatkan anak muda,” ujar Ning Widad.
Hal senada juga diungkapkan Ning Fiky Aisyah dari Ponpes Syaichona Cholil Bangkalan. “NU harus menunjukkan bahwa NU bukan lagi isinya orang-orang sepuh. NU itu juga milik anak-anak muda,” kata perempuan yang berprofesi sebagai designer itu.
Tak hanya generasi muda NU. Pernyataan senada juga diungkapkan KH Agoes Ali Masyhuri, Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim. Menurut Gus Ali, NU harus merespon postif anak-anak muda NU yang penuh inovasi dan kreativitas untuk menjawab tantangan dan kebutuhan zaman. “Ke depan saya berharap lebih banyak lagi anak muda yang terlibat di berbagai kegiatan NU,” kata Gus Ali.
Semetara itu, Rektor Univesitas Surabaya (Unesa) Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes berharap NU lebih tangguh lagi menghapi ketidakpastian global seperti sekarang ini. “Untuk itu NU harus berani berkreasi berinovasi agar NU mampu beradaptasi di era yang serba tidak pasti ini,” tegas Nurhasan. Untuk itu, sudah tepat jika NU melakukan terobosan-terobosan yang melibatkan anak-anak muda.(Vin)