Search

5 siswa MAN 2 Kudus raih penghargaan di ajang Akademi Madrasah Digital

Lima siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang membuat alat pemantau kualitas air di kolam ikan koi melalui gawai berhasil meraih penghargaan di ajang Akademi Madrasah Digital.

“Kami bangga atas penghargaan kategori ‘The Most Attractive’ yang diraih lima siswa pada ajang Akademi Madrasah Digital,” kata Kepala MAN 2 Kudus Shofi di Kudus, Sabtu.

Ia berharap MAN 2 Kudus nantinya bisa terus membuat riset-riset baru yang kreatif dan inovatif, serta bisa meraih prestasi tingkat nasional maupun internasional.

Kelima siswa yang berhasil meraih prestasi tersebut, yakni A. Faza Najih Abqori, Rafif Raissa Widyanto, Oktab Bahar R, Hilman Maulana A, dan Sajid Suhla A.H.

Baca Juga:  5 Daerah Andalan Wisata Halal di Indonesia

Sajid Suhla didampingi guru pembimbingnya Widayato yang juga pembina ekstrakurikuler robotik mengungkapkan bahwa ide membuat alat untuk mengukur parameter air secara kuantitatif dan akurat pada kolam ikan koi tersebut berawal ketika mancing ikan di dekat kolam ikan koi.

“Lantas muncul gagasan, untuk membuat alat yang bisa mengetahui kualitas air kolam agar pertumbuhan ikannya lebih baik,” ujarnya.

Dengan bimbingan dari guru, akhirnya tercipta alat yang untuk mengetahui kualitas air di kolam ikan koi yang terkoneksi dengan gawai karena disediakan pula aplikasinya yang menunjukkan sejumlah parameter air secara kuantitatif dan akurat.

Alat yang dinamai e-koi wufo (water ufo) itu juga sudah melalui serangkaian uji coba langsung di kolam ikan koi milik Balai Benih Ikan (BBI) Dinas Pertanian dan Pangan Kudus di Desa Margorejo, Kecamatan Dawe.

Baca Juga:  MEMBANGUN ASET AKHIRAT DENGAN MEMBEKALI ANAK KAJIAN ISLAMI SEJAK DINI PADA BULAN RAMADHAN

Pada ajang Akademi Madrasah Digital tersebut, jumlah peserta yang mendaftar mencapai 200-an tim dari berbagai sekolah, namun tim dari MAN 2 Kudus berhasil lolos seleksi dan masuk nominasi 20 tim yang bisa masuk dalam pusat pelatihan Akademi Madrasah Digital.

“Dari 20 tim tersebut, kemudian dipilih 10 tim terbaik. Kami berhasil masuk di dalam tim yang terbaik tersebut,” ungkapnya dilansir antaranews.com.

Selain menunjukkan hasil inovasi maupun kreativitasnya, setiap tim juga dilatih untuk memasarkan hasil temuannya itu ke dunia bisnis.

Alat pengukur parameter air kolam ikan koi secara kuantitatif dan akurat itu, ketika dijual ke pasaran harganya mencapai Rp3,1 juta, sedangkan tarif sewanya sebesar Rp310 ribu per bulan dengan fasilitas satu kali perawatan.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA