Banyak harapan disematkan kepada Barisan Ansor Serbaguna atau Banser. Apalagi memang dari sisi pemahaman keagamaan dan wawasan kebangsaan sangat relevan dengan kondisi negeri yang memang beragam.
Hal tersebut sebagai juga disampaikan Kepala Kementerian Agama Cilacap, Jawa Tengah, H Imam Tobroni. Penegasan dikemukakan pada pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Dasar atau Diklatsar Banser di Kecamatan Kawunganten, Jumat (19/05/2022 ).
“Kami meminta agar Gerakan Pemuda Ansor khususnya peserta Diklatsar Banser mampu menjadikan agama sebagai inspirasi dalam kehidupan sehari-hari, agama yang washatiyah, agama yang moderat,” katanya saat sambutan.
Dalam pandangannya, dengan pemahaman seperti itu, maka dalam aplikasi akan memberikan pengaruh yang baik bagi diri dan lingkungan. Apalagi seperti diketahui bahwa di Indonesia, banyak perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan.
“Sehingga kehidupan agama akan dapat rukun dan harmonis,” ungkap dia.
Secara khusus, dirinya meminta kepada GP Ansor dan Banser untuk terus menjaga pemahaman dan wawasan keagamaan yang moderat tersebut dalam bermasyarakat. Harapan ideal tersebut juga hendaknya dipegang teguh oleh peserta diklatsar.
“Bahkan para peserta diklatsar diharapkan menjadi pioner dan agen moderasi beragama, dimana darinya dalam kehidupan keumatan dan kemasyarakatan ikut terlibat aktif melakukan sosialisasi dan edukasi dalam mengembangkan nilai-nilai moderasi beragama,” urai dia.
Masih dalam sambutannya, H Imam Tobroni mengemukakan bahwa pemahaman yang benar akan dapat melakukan deteksi dini. Terutama bagi kemungkinan munculnya potensi benih ekstrimisme dan radikalisme di lingkungan masing masing. Dan hal tersebut menjadi tanggung jawab bersama.
“Dan ini sangat penting untuk menjaga dan melindungi masyarakat,” pungkasnya.
Diklatsar diikuti 150 peserta dan dipusatkan di komplek Pondok Pesantren Al-Hikmah, Kawunganten. Dan tampak hadir di antaranya Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor, Ngaliman, Camat Kawunganten, Muji Utomo, Forkopimcam, Kades Sarwadadi, tokoh NU dan Ansor.
(Ful)
