Search

Para Gus Kumpul di Gasek, Sepakat Junjung Tinggi Organisasi NU

Semangat kebersamaan ditunjukkan sejumlah Gus atau putra kiai dan pengasuh pondok pesantren di Jawa Timur. Salah satu yang dilakukan adalah dengan menggelar acara buka bersama di Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Gasek, Kota Malang, Rabu (27/04/2022). Seperti diketahui, Pesantren dimaksud diasuh oleh KH Marzuki Mustamar, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

Pada kegiatan tersebut tampak pula bergabung sejumlah fungsionaris PWNU Jawa Timur. Seperti KH Abdussalam Sochib (Gus Salam), KH Reza Ahmad Zahid (Gus Reza), Abdurrahman Al-Kautsar atau Gus Kautsar, dan Gus-Gus lainnya.

“Alhamdulillah hari ini keluarga besar NU dan para Gus mengadakan buka bersama di kediaman Kiai Marzuki Mustamar. Ini secara kebetulan saja,” jelas Wakil Katib PWNU Jawa Timur KH. Syamsuddin, MA kepada e-Harian AULA.

Baca Juga:  Ansor Sulsel Gelar Buka Bersama dan Silaturahim

Dijelaskannya, bahwa selama pertemuan berlangsung cukup gayeng. Tampak bergabung antara lain Gus Fahim, Gus Robith, Gus Nasrudin, Gus Cholil, Ra Mathor, Ra Syamsudin dan beberapa pengurus fungsionaris PWNU Jatim.

“Suasananya sangat gayeng. Dan ini pertemuan pertama pasca Muktamar. Karena itu ada beberapa diskusi yang sangat menarik dalam menyikapi situasi dan perkembangan organisasi di NU saat ini,” terang Ra Syamsuddin tanpa mau merinci hasil dari “jagongan” kemarin.

Disampaikan bahwa selama pertemuan banyak hal yang disampaikan Kiai Marzuki, serta usulan dari sejumlah gus yang hadir.

“Intinya, dalam pertemuan juga memberikan pesan bahwa di kalangan PWNU Jatim, kekompakan pengurus sangat solid. Termasuk para Gus-Gus. Inilah kabar yang menyejukkan,” terangnya.

Baca Juga:  Kapolres Malang dan 9 Perwira Dimutasi karena Tragedi Kanjuruhan

Lebih lanjut, KH Syamsuddin mengemukakan bahwa selama pertemuan, Kiai Marzuki mengingatkan kepada para gus dan pengurus yang hadir untuk tetap menjaga kekompakan. Demikian juga memastikan menaati apa saja yang menjadi keputusan jamiyah, dalam hal ini adalah Nahdlatul Ulama.

“Pada intinya, para pengurus yang ada di bawah PWNU Jatim sepakat bahwa kepentingan organisasi NU sangat diutamakan dan di atas segala-galanya. Termasuk kepentingan yang lain, apalagi kepentingan pribadi,” tegas dia. (Ful)

Terkini

21 Mei 2024Jemaah Haji Dapat Smart Card di Makkah, Ini Fungsinya Jakarta () — Ada yang berbeda dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kartu pintar (smart card) untuk dibagikan kepada jamaah haji, sekaligus sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). "Kebijakan penggunaan smart card baru diterapkan tahun ini oleh Pemerintah Arab Saudi. Nah, ini harus diikuti oleh jamaah Indonesia," tutur Anna Hasbie, Juru Bicara Kementerian Agama, di Jakarta, Selasa (21/5/2024). Jemaah haji Indonesia, lanjut Anna, diminta membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna. "Smart card adalah kartu yang nanti akan dipakai oleh jamaah haji ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setiap jamaah ke Armuzna, wajib memakainya," terang Anna. Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Khalilurrahman, di Makkah, juga mengimbau agar ketua kloter, ketua rombongan dan ketua regu, termasuk juga jamaah, bertanggung jawab memastikan kartu tidak hilang dan menjaga sebaik mungkin. "Kami memberikan imbauan ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu, dan jamaah agar bisa menjaganya sebaik mungkin. Jangan sampai hilang," imbau Khalil, sapaan akrabnya. Khalil menambahkan, smart card akan didistribusikan melalui Kepala Sektor untuk diberikan kepada ketua kloter. Mereka yang akan membagikan smart card kepada jamaah melalui ketua rombongan. "Kemudian nanti teknis pembagiannya ke Kasektor. Kasektor yang nanti membagikan kepada ketua kloter. Ketua Kloter nanti yang akan membagikan ke ketua rombongan, lalu ke ketua regu dan jamaah. Kami mengimbau ketua regu kloter dan jamaah haji benar- benar menjaganya agar tidak hilang," jelas Khalil Lebih lanjut, Khalil mengungkapkan, pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan cadangan kartu bagi jamaah apabila kehilangan smart card. Namun jumlahnya sangat terbatas. "Dari Kementerian Haji Saudi, jelasnya, kalau hilang bisa diganti tapi dibatasi 10 persen dari jamaah haji Indonesia. Kami mengimbau supaya (para jamaah) hati-hati menyimpannya," tutur Khalil Khalil menambahkan, smart card ini merupakan implementasi pelaksanaan peraturan Arab Saudi yang mengeluarkan fatwa bahwa orang yang berhaji tanpa izin hukumnya berdosa. "Nah itu (smart card) sama dengan izin (berhaji)," imbuh Khalil. Scan Barcode Kartu smart card didominasi warna coklat dan putih. Pada bagian depan terdapat foto dan data profil jamaah. Di sana juga terdapat barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data jamaah. Apa saja data yang tersaji? Khalil menjelaskan bahwa data tersebut antara lain berisi nama jamaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jamaah di Makkah.

Kiai Bertutur

E-Harian AULA