Menteri BUMN Erick Thohir mengingatkan bahwa pondok pesantren merupakan fondasi utama dalam kemajuan ekonomi umat. Untuk itu, BUMN berkomitmen akan terus membantu meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di pesantren. Karena itu pesantren, juga umat Islam pada umumnya, tidak boleh hanya sekadar jadi buih di tengah lautan.
“Kita tidak mau umat (Islam) yang mayoritas hanya menjadi buih dalam ekonomi Indonesia, tapi kita harus menjadi ombak yang menjaga fondasi negara kita,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir saat menghadiri Majelis Shalawat At-Thohir di Ponpes Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (14/05/2022) malam, dikutip dari Republika.co.id pada Ahad kemarin.
Majelis shalawat di pesantren pimpinan KHR Ahmad Azaim Ibrahimy itu juga dihadiri Bupati Situbondo Karna Suwandi dan sekitar 15 ribu santri. Sebelum acara, Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tersebut menyempatkan diri berziarah ke makam KHR As’ad Syamsul Arifin yang merupakan pahlawan nasional dan pendiri Ponpes Sukorejo.
Dalam kesempatan tersebut, Erick menekankan pentingnya dunia ponpes bagi perekonomian Indonesia. Erick mengatakan, Indonesia telah berhasil menjawab keraguan banyak pihak dalam penanganan pandemi. Tak hanya berhasil menangani pandemi, Indonesia pun kini menjadi salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi dunia dengan lima persen.
Erick menilai hal tersebut tidak belum cukup mengingat besarnya tantangan yang tengah dan akan dihadapi Indonesia dalam era disrupsi. “Sejak awal kita sadar pentingnya membangkitkan ekonomi kerakyatan dan ekonomi umat, kita tidak bisa biarkan negara muslim terbesar tapi industri halal kita tidak masuk di 10 besar produsen dunia. Di sana ada Taiwan, AS, Brasil, tapi Indonesia tidak ada. Ada yang salah, tapi kita bukan saling menyalahkan, ini saatnya intropeksi membangun industri halal,” ucapnya.
BUMN, lanjut Erick, telah memiliki Bank Syariah Indonesia yang masuk dalam 10 besar bank di Indonesia dengan total aset mencapai Rp 360 triliun. Erick menjadikan BSI sebagai wadah dalam menciptakan muslimpreneur. “Kenapa saya sering hadir ke pesantren-pesantren, karena ingin mengangkat ponpes jadi mercusuar peradaban, yang mana ini menjadi fondasi ekonomi umat,” lanjut Erick.
Erick menyebut salah satu faktor kunci dalam kemajuan peradaban ialah kualitas sumber daya manusia (SDM). Bagi Erick, salah satu SDM terbaik Indonesia ada di ponpes yang begitu menekankan pentingnya akhlak dan pendidikan karakter yang baik. “Kekayaan tanpa akhlak menghasilkan kerakusan, kekuasaan tanpa akhlak adalah kezaliman, dan kepintaran tanpa akhlak adalah tipu daya,” kata Erick.
Oleh karena itu, Erick terus mendorong sinergi BUMN dengan ponpes dalam meningkatkan kapabilitas para santri, melalui sejumlah program, mulai dari magang santri di BUMN yang sudah mencapai 6 ribu santri hingga program beasiswa.
NF