Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) masih dilakukan pendataan, untuk memperoleh kevalidan data. Diperkirakan sekitar 13 ribu pelaku UMKM di daerah. Beberapa di antaranya diberikan fasilitas selama Ramadan, terutama bidang kuliner.
Misalnya, selama Ramadan, puluhan pelaku usaha difasilitasi tempat berjualan di Alun-Alun Blora. Tiap menjelang berbuka puasa, banyak masyarakat memburu makanan berbuka atau takjil.
Kepala Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dindagkop UKM) Blora Edi Suprapto menjelaskan, saat ini tengah dilakukan pendataan pelaku usaha, baik kecil maupun menengah. “Bulan ini sudah kami mulai pendataan,” jelasnya.
Edi mengungkapkan, pendataan ditargetkan selesai Agustus, dengan membentuk tim. Pendataan dengan sistem menjemput bola, mendatangi pelaku usaha mendaftar. Data pelaku UMKM penting diketahui secara pasti.
“Semakin banyak pelaku UMKM akan mampu memberikan dampak pemulihan ekonomi setelah pandemi,” jelasnya.
Edi memperkirakan, saat ini terdapat sekitar 13 ribu pelaku usaha termasuk usaha mikro tengah berkembang. Pendataan nantinya disinkronkan menjadi satu berbentuk data base. Pelaku usaha nantinya akan difasilitasi mendaftarkan Nomor Induk Berusaha (NIB) dab izin lainnya.
Terkait upaya pengembanagan UMKM kuliner, pemkab memberikan fasilitas berupa stan bazar. Tiap stan berisikan dua orang jika ditotal sekitar puluhan pelaku usaha yang menempati. “Kami hanya sebagai pembantu teknis mempersiapkan stan,” jelasnya.
Bazar selama Ramadan, digawangi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Blora. Sebelumnya, Ketua Dekranasda Blora Ainia Sholichah mengungkapkan untuk memberikan dorongan pemulihan perekonomian daerah, dan bisa menambah pelaku usaha baru.