Search

Demo 11 April Barengan Puasa, PBNU: Kendalikan Amarah

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan semua pihak yang terlibat dalam rencana demonstrasi 11 April yang bertepatan dengan bulan puasa agar menahan emosi, amarah, dan tidak membuat gaduh.

Ketua Tanfidzyah PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur mengatakan, hawa nafsu, amarah dan emosi bisa mengakibatkan puasa tidak sempurna. Karena itu ia mengajak semua pihak agar menghormati kemuliaan dan kedamaian bulan suci Ramadhan.

“Tentang rencana demo 11 April, mengajak semua pihak menahan hawa nafsu serta menahan emosi dan amarah yang bisa membuat puasa menjadi tidak sempurna,” kata Gus Fahrur dikutip dari CNNIndonesia.com, Ahad (10/04/2022).

Dia lantas mengutip sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang melarang berkata kotor dan berbuat gaduh saat menjalankan puasa. Dalam hadits itu Nabi Muhammad juga meminta agar seseorang yang dimarahi mengatakan bahwa ia sedang berpuasa.

Baca Juga:  Bus Pariwisata Celaka di Tol Mojokerto, 14 Penumpang Meninggal Dunia

“Jika seseorang di antara kamu berpuasa, maka janganlah berkata kotor pada hari itu, dan janganlah berbuat gaduh,” bunyi hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim itu.

Gus Fahrur juga mengingatkan bahwa puasa demonstrasi bukan merupakan salah satu hal yang membuat seseorang boleh membatalkan puasa. Ia juga mengingatkan agar tuntutan dan aspirasi kepada pemerintah disampaikan dengan tertutup, santun, dan langsung tertuju pada kebijakan yang dimaksud.

“Hendaknya usulan dan tuntutan kepada pemerintah disampaikan secara baik dan santun, disampaikan secara tertutup,” ujar Gus Fahrur.

Terkait hal ini, Gus Fahrur juga mengutip hadits Nabi yang menyarankan agar nasehat ke pemerintah tidak disampaikan secara terbuka. Menurutnya, menjaga semua pihak menjaga ketentraman dan ketertiban di bulan Ramadan. “Barang siapa yang hendak menasehati pemerintah, maka jangan disampaikan secara terbuka,” katanya.

Baca Juga:  Jaga Sinergitas Melayani Kemaslahatan Umat Di Bidang Hukum, PCNU Situbondo dan Pengadilan Negeri Ber PKS

Sebelumnya, BEM SI menyatakan akan menggelar unjuk rasa di Istana Negara pada 11 April guna menolak perpanjangan masa jabatan presiden atau penundaan pemilu. Aksi itu dilakukan lantaran BEM SI belum puas meski Presiden Joko Widodo telah memerintahkan para menterinya berhenti bicara perpanjangan masa jabatan dan penundaan pemilu.

“Kita akan tetap gelar aksi pada tanggal 11 April 2022,” ujar Koordinator Pusat BEM SI, Kaharuddin HSN DM, Kamis (07/04/2022). NF

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA