Berbekal kemampuan sebagai penggerak sejak Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), kini dirinya menjalani profesi sebagai bidan. Dan memang belum banyak kader muda NU yang aktif dalam organisasi profesi, khususnya bidang kesehatan.
Beda dengan Siti Maimunah yang sudah aktif sejak kuliah dan kini sebagai Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Pamekasan, Jawa Timur selama dua periode. Bahkan dikenal sebagai Ketua IBI termuda di Indonesia.
Kompetensinya di bidang ilmu kebidanan ditempa sejak di Akademi Kebidanan Soetomo Surabaya, S1 kebidanan di Universitas Wiraraja Sumenep dan S2 Kebidanan di STIKES Guna Bangsa Yogyakarta. Sedangkan program doktor di Universitas Negeri Malang.
Gelar doktor diperoleh di tahun 2012 di saat usianya yang masih relatif muda, usia 31 tahun. Dan hingga di usia 43 saat ni, ibu dari 5 orang anak tersebut tidak pernah pupus motivasinya untuk terus menuntut ilmu. “Menuntut ilmu itu adalah perintah Allah dan rasul-Nya,” kata dia.
Sebelum berkiprah di organisasi bidan, Siti Maimunah memiliki rekam jejak pengabdian di lingkungan NU Pamekasan, antara lain di IPPNU, merintis Klinik dan Rumah Bersalin Muslimat NU Pamekasan dan menjadi Kepala Ruang Bersalin. Tahun 1997-1999 menjadi Sekretaris IPPNU Cabang Pamekasan, serta Ketua PC IPPNU Pamekasan. Tahun 2002-2005. Termasuk Sekretaris YKM Muslimat NU Pamekasan.
Menjadi aktivis perempuan bidang kebidanan tidak lepas dari jejak pengalamannya di lingkungan NU. Proses mental untuk tampil di ranah publik digodok dalam organisasi di badan otonom NU Pamekasan. Dari IPPNU, dirinya menjadi modal sosial pertama untuk terus berkiprah di banyak kegiatan sosial khususnya pada kesehatan kaum perempuan.
“Semangat mengabdi pada profesi kaum perempuan karena tergerak hati melihat perempuan selalu menjadi objek dan rentan,” katanya. Karena itu ia terpanggil untuk menguatkan dan memberdayakan melalui profesi yang digeluti saat ini. (Lina)