Search

FEBTD Gelar Studium Generale

Majalahaula.id, Surabaya – Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital (FEB-TD) menggelar studium generale dengan tema preparation of manpower on digitalization yang digelar secara hybrid, Jumat (11/3) di Auditorium Unusa Tower Kampus B. Hadir sebagai pembicara tunggal Bayu Hanantasena, Chief Business Officer of Indosat Ooredoo Hutchinson.

Selain sivitas akademika Unusa acara ini juga dihadiri perguruan tinggi dibawah naungan Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia serta perguruan tinggi negeri maupun swasta lainnya yang ada di Surabaya.

Dalam materinya, Bayu membuka dengan sambutan selamat datang di era digital, dimana semua dipermudah dengan teknologi. Namun kondisi saat ini jika dikembalikan ke 100 tahun yang lalu, orang dizaman itu akan dikira sebagai sihir. “Mereka tidak membayangkan dengan apa yang terjadi sekarang, dimana kemajuan teknologi semakin pesat,” ucapnya.

Baca Juga:  Hadiri Pelantikan JQHNU Pekalongan, Bupati Ajak NU Kompak

Bayu menjelaskan perkembangan bisnis diseluruh dunia yang terus meaju ke era digital. Ini ditandai dengan mendominasinya perusahaan-perusahaan berbasis digital. Jika pada tahun 2006 masih sangat beragam industri yang menguasai di lima besar kapitalisasi pasar dunia, maka di tahun 2021 lalu, lima besar industri yang menguasai kapitalisasi pasar tersebesar adalah mereka yang basisnya adalah teknologi, tepatnya teknologi digital, seperti Apple, Microsoft, Alphabet, Amazon, dan Facebook.

“Sebelumnya kecepatan teknologi pengetahuan memerlukan sekitar 500 tahun untuk menjadi double. Aaat ini dengan digitalisasi, pengetahuan double terjadi setiap 12 jam. “Ini artinya perkembangan pengetahuan kita semakin tinggi,” ucapnya.

Menurut Bayu ada lima kemampuan yang harus dimiliki calon tenaga kerja di era digital saat ini, antara lain, terkair tentang kebiasaan (habit). “Hal ini jangan dianggap remeh, karena kebiasaan Anda akan menentukan masa depan Anda, kebiasaan sehari-hari yang kecil akan mengarah pada pertumbuhan jangka Panjang,” katanya mengitup buku Stephen R. Covey.

Baca Juga:  Muslimat NU NTB Peringati Harlah dengan Pengobatan Gratis

Empat lainnya menurut Bayu adalah energy, system, skill, dan networking. “Jejaring yang Anda miliki akan lebih besar dari yang Anda duga. Karena itu dibutuhkan jejaring yang luas agar Anda bisa tumbuh dan besar,” katanya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor Unusa, Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie., M.Eng., menjelaskan saat ini seluruh dunia mulai melakukan digitalisasi disetiap sektor. Pertumbuhan ekspotensial teknologi melalui enam tahapan dimana tahapan pertama dimulai digitalisasi, disepsi, distraption, dematerialisasi, demonetisasi, dan demokratisasi.

“Kemajuan teknologi semakin pesat dahulu kendaraan dengan menggunakan tenaga hewan, sekarang menggunakan bahan bakar fosil, sehingga perkembangan akan terus berkembang dari hari ke hari,” jelasnya.

Baca Juga:  Sederet Jurusan Kuliah yang Banyak Diburu

Dengen perkembangan yang sangat pesat ini, Jazidie mengingatkan semuanya untuk tidak boleh bertenang diri dengan perkembangan teknologi ini. “Ini yang tidak boleh kita lakukan untuk menganggap remeh perkembangan teknologi, jadi kita juga harus terus bergerak untuk bisa mengikuti teknologi digital,” ucapnya. (****)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA