Search

Fatayat NU Jabar Siapkan Rumah Digital

Perkembangan teknologi digital yang begitu pesat menjadi tantangan besar bagi banyak pihak, termasuk Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Barat, Hirni Kifa Hazefa saat memberikan sambutan dalam kegiatan Talkshow Strategi membangun kolaborasi di Era Society 5.0 bersama Indonesia Hijab Walk (IHW). Kegiatan digelar di gedung Trans Convention Centre, pada Ahad (27/03/2022).

“Fatayat NU Jawa Barat sebagai organisasi sosial kegamaan yang bergerak di ranah pemberdayaan perempuan dan anak yang mencakup seluruh wilayah di Jawa Barat, memiliki tantangan yang besar dalam menghadapi berbagai perubahan, khususnya terkait dunia digital,” katanya.

Berbagai persoalan sosial kemasyarakatan kini tidak lagi cukup dihadapi dengan face to face atau bertemu muka langsung, melainkan perlu menggunakan beragam media digital.

Baca Juga:  Air Terjun Kedung Pedut, Pesona Baru di Kulon Progo

Berangkat dari situasi itulah, sambung Hirni, dalam rangka mengembangkan kiprah untuk menjangkau kalangan yang lebih luas, Fatayat NU Jawa Barat merasa perlu memiliki rumah digital khusus, yakni website Fatayat NU Jawa Barat.

Melalui website ini berbagai informasi bisa langsung diakses oleh berbagai kalangan tanpa batas. Menurutnya, rumah digital sudah menjadi keharusan di era sekarang ini.

“Saat ini, perubahan yang semula berfokus pada teknologi, kini kembali menjadikan manusia sebagai fokus utama untuk dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia,” katanya.

Gagasan itu dikenal dengan era Society 5.0, sebagai lanjutan revolusi industri 4.0. Digagas sejak 2019 di World Economic Forum di Davos Swiss, apa yang disebut era Society 5.0 bagi warga Indonesia mungkin masih tergopoh-gopoh menghadapinya.

Baca Juga:  Google Beri Pinjaman USD 2 Juta untuk UMKM RI, Cek Syarat dan Cara Pengajuannya

“Berbagai keterampilan penting yang harus dimiliki menghadapi era tersebut adalah kreativitas, berpikir kritis, serta komunikasi dan kolaborasi,” tegasnya.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA