Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang juga sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU, menyampaikan, bahwa sudah saatnya para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari anggota Muslimat NU untuk melakukan sinergi.
Menurutnya, sinergi itu bisa diperkuat antara Muslimat NU, Fatayat NU, IPNU, IPPNU, PMII dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor.
“Dengan demikian kekuatan ekonomi NU dari jumlah jamiah yang sangat besar tersebut bila dikelola dengan baik maka akan menjadi kekuatan ekonomi yang tumbuh dengan baik,” katanya, Senin (21/03/2022).
Hal tersebut disampaikan Gubernur Khofifah saat memberikan sambutan dalam acara hari lahir ke-76 Muslimat NU dengan tema Kemandirian Muslimat NU untuk Kesejahteraan Ummat. Kegiatan juga dibarengkan pelantikan Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat NU Jatim di Grahadi Surabaya.
Dikatakannya, pentingnya membangun holding usaha, karena diharapkan menjadi kekuatan ekonomi NU. Ini seperti halnya para pelaku UMKM Muslimat NU yang tergabung dalam Ikatan Pengusaha Muslimat NU Mutiara (Muslimat Hadir Untuk Rakyat) yang kini berjumlah sekitar 3.316 orang.
“Melalui holding usaha, juga memudahkan untuk mengidentifikasi dan mestandarisasi produk,” katanya
Usai pelantikan, Ketua PW Muslimat NU Jatim, Masruroh Wahid, memberikan bantuan sosial berupa uang sebesar Rp 4 miliar. Hal itu untuk sarana pendidikan berupa pembangunan gedung PAUD Terpadu bagi korban Awan Panas Guguran Gunung Semeru yang diserahkan kepada Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.
Selain itu jajaran pengurus PW Muslimat NU Jatim juga memberikan apresiasi kepada Gubernur Jawa Timur sebagai ummul yatama atau ibunya anak yatim. Hal itu karena setiap kegiatan di pemerintah provinsi selalu diawali dengan memberikan tali asih kepada anak yatim dan piatu sambil membacakan shalawat.