Regenerasi kepengurusan NU penting untuk dilakukan. Untuk itu Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KHM Muzamil menegaskan, kaderisasi NU yang utama adalah pada pesantren, madrasah, dan sekolah NU. Kemudian kaderisasi pada Badan Otonom NU.
“Meski sejak 5 tahun terakhir NU secara masif mengadakan kaderisasi melalui Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU), sejatinya pengkaderan ada di pesantren, madrasah, dan sekolah NU,” tegasnya.
Demikian disampaikan Ketua PWNU Jateng HM Muzamil dalam acara Lailatul Ijtima yang diselenggarakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Salatiga di Masjid Annur Kumpulrejo, Argomulyo, Salatiga Jumat (18/3) malam.
Menurutnya, kader yang sudah berkhidmat di NU idealnya merupakan kader yang sudah ‘matang’ secara intelektual dan spiritual serta skill atau keterampilan yang diperlukan.
“Tingkat kematangan kader yang sudah berada di NU diharapkan memiliki kemampuan mengelola segala perbedaan yang ada, sehingga dapat menyatukan berbagai potensi untuk mencapai tujuan jamiyah secara berkelanjutan,” ujarnya.
“Memang berat mencapai kondisi ideal tersebut, karena terkait masalah intern dan ekstern organisasi. Justru di sinilah tantangannya,” sambungnya.
Dikatakan, dengan kembali pada muqadimah qanun asasi, mabadi khairu ummah, dan khitah Nahdliyah, Insyaallah semua komponen akan menjadi penting dalam mewujudkan tujuan organisasi NU.
Ketua PCNU Kota Salatiga KH Zaenuri menjelaskan, kegiatan sengaja di helat di Masjid An-Nur karena masjid ini merupakan wakaf yang diserahkan oleh H Lugiman kepada NU Salatiga.
“Alhamdulillah kita telah menerima wakaf masjid dan siap mengelolanya dengan baik. Pada masa khidmah ini merupakan masa yang sulit, karena masa pandemi. Kalau rapat virtual maka kurang marem, lebih utama kalau bisa bertemu langsung seperti saat ini,” terangnya.
berharap, kegiatan lailatul ijtima semoga bertambah barakah dan manfaat, sehingga NU dapat menyatukan segala potensi yang ada untuk mencapai tujuan organisasi.
“Lailatul Ijtima diikuti oleh para Pengurus Cabang, MWCNU, Badan Otonom NU, dan Lembaga-Lembaga NU se-Kota Salatiga,” pungkasnya.