Search

Tiga Amalan dan Keutamaan Malam Nisfu Sya’ban

Nisfu Sya’ban merupakan malam 15 bulan Sya’ban. Sebagian umat Islam memperbanyak amalan di tanggal tersebut. Beberapa amalan dan keutamaan Nisfu Sya’ban terdapat beberapa hadits. Apa itu?

Sya’ban berarti bulan penuh berkah dan kebaikan. Pada bulan ini Allah membuka pintu rahmat dan ampunan seluas-luasnya. Karenanya, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunah seperti puasa sunah. Hal ini sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

Dalam salah satu hadits disebutkan, bahwa Nabi SAW lebih sering puasa sunah di bulan Sya’ban dibandingkan pada bulan lainnya, (HR Al-Bukhari).

Selain puasa, menghidupkan malam Sya’ban juga sangat dianjurkan khususnya malam Nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban). Maksud menghidupkan malam di sini ialah memperbanyak ibadah dan melakukan amalan baik pada malam Nisfu Sya’ban.

Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Al-Maliki menegaskan bahwa terdapat banyak kemuliaan di malam Nisfu Sya’ban. Allah SWT akan mengampuni dosa orang yang minta ampunan pada malam itu, mengasihi orang yang minta kasih, menjawab doa orang yang meminta, melapangkan penderitaan orang susah, dan membebaskan sekelompok orang dari neraka.

Baca Juga:  Mewaspadai Virus Takabur yang Bisa Mematikan Hati

Setidaknya terdapat tiga amalan yang dapat dilakukan pada malam Nisfu Sya’ban. Tiga amalan ini disarikan dari kitab Madza fi Sya’ban karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki. Pertama, memperbanyak doa.

Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam Nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).

Kedua, membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya. Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia. Dua kalimat ini sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam Nisfu Sya’ban.

Sayyid Muhammad bin Alawi mengatakan, “Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”

Ketiga, memperbanyak istighfar. Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah. Itulah manusia. Kesehariannya bergelimang dosa. Namun kendati manusia berdosa, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Karenaya, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam Nisfu Sya’ban.

Baca Juga:  Memahami Hikmah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Dalam Kehidupan Kita

Sayyid Muhammad bin Alawi menjelaskan, Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya. Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Pada bulan Sya’ban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan.

Demikianlah tiga amalan utama di malam Nisfu Sya’ban menurut Sayyid Muhammad. Selain tiga amalan itu, juga terdapat tiga hadits yang menerangkan tentang keutamaan pada malam Nisfu Sya’ban. Pertama, Mu’adz ibn Jabal berkata, Nabi bersabda, “Pada malam Nisfu Sya’ban, Allah memperhatikan seluruh makhluk- Nya. Kemudian, Dia mengampuni dosa semua makhluk Nya kecuali orang-orang musyrik dan orang-orang yang sangat memusuhi (agama-Nya),

Kedua, Ali bin Abu Thalib berkata, Rasulullah bersabda, “Apabila malam Nisfu Sya’ban tiba, dirikanlah shalat pada malamnya dan berpuasalah pada siangnya. Karena, sesungguhnya Allah berseru, Siapa yang meminta ampun (pada malam ini), niscaya Aku akan mengampuninya, siapa yang meminta rezki (pada malam ini), niscaya Aku akan memberinya rezki, siapa yang meminta sesuatu kepada-Ku (pada malam ini), niscaya Aku akan mengabulkan permintaannya, siapa yang meminta ini dan itu, niscaya Aku akan memberinya apa yang ia minta. (HR. Ibnu Majah : 1/444 ).

Baca Juga:  Ketua PWNU Jatim Sebut Bahtsul Masail Beri Solusi Persoalan Umat

Ketiga, Utsman bin Abi Ash berkata, Nabi bersabda, “Pada malam Nisfu Sya’ban, sebuah suara akan menyeru seperti ini, Adakah orang yang mau meminta ampun, sementara Aku niscaya akan mengampuninya, adakah orang yang meminta, sementara Aku niscaya akan memberinya? Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang meminta sesuatu (pada malam ini) melainkan Aku akan memberinya, kecuali bila orang tersebut adalah seorang pezina atau orang musyrik.”

Semua amalan itu tentunya akan berdampak baik dan memberi keberkahan kepada orang yang mengamalkannya. Semoga kita termasuk orang yang menghidupkan malam Nisfu Sya’ban dengan memperbanyak doa, membaca dua kalimat syahadat, istighfar, dan kalimat mulia lainnya.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA