Nuansa Ramadan dan Hari Raya sudah mulai terasa. Hal tersebut seiring dengan akan berakhirnya bulan Rajab, kemujdian masuk Sya’ban dan Ramadan. Dan hal yang melekat dari bulan istimewa tersebut adalah jajanan lebaran.
Salah satu kampung jajanan terkhusus jagung marning ada di Kelurahan Kedung Galeng, Kota Probolinggo, Jawa Timur. Intensitas jelang hari spesial mulai banyak didatangi orang. Mereka memborong marning 3 rasa yang renyah enak.
Sejumlah warga dan pekerja, di industri rumahan di kampung ini sudah mulai sibuk memproduksi jagung marning pesanan konsumen langganan baik dari luar kota maupun dalam kota. Aktifitas pembuatan jagung marning ini dilakukan sejak pagi hingga sore hari, karena proses pembuatannya memakan waktu lama.
“Sudah mulai banyak pesanan seminggu dari bulan puasa, banyak pesanan dari luar kota dan pembelinya banyak dengan jumlah banyak jelang lebaran,” kata salah satu pengusaha jagung marning, Choiriyah (48)
Cukup mengeluarkan uang Rp 17.000, pembeli bisa bebas memilih rasa sesuai selera untuk marning ukuran 1/5 kilogram. Sedangkan jagung marning mentah ukuran 1 kilogram, dijual dengan harga Rp 15.000.
Pemilik usaha jagung Marning mengaku, selama bulan Ramadan, hingga menjelang hari raya Idul Fitri, omset penjualan naik drastis sebanyak hingga mencapai 70 persen. Untuk setiap warga yang memproduksi jajanan ini, selama bulan Ramadan membutuhkan 4 ton jagung.
Taufik, pembuat jagung Marning mengatakan, saking banyaknya pesanan, saat ini ia hanya memproduksi pesanan jagung marning yang datangnya dari Kota Pandaan, Pasuruan, Situbondo, Banyuwangi dan daerah lain.
Menurut Choiriyah jagung marning ini jelang lebaran banyak pesanan dengan jumlah banyak. Kalau hari biasa konsumen membeli langsung dimakan sekitar 1-2 kg saja. Tetapi kini mereka sampai kehabisan stok jagung untuk bahan produksi jagung marning.
Selain menjual jagung marning siap makan, Kelurahan Kedung Galeng, yang merupakan kampung marning ini, juga menjual jagung marning mentah kemasan. (Ful)
