Bagaimana jejak peradaban Islam kawasan Bali utara menjadi kajian. Hal tersebut mengemuka pada diskusi yang digelar Pengurus Cabang (PC) Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) Kabupaten Buleleng, Bali, Selasa (15/02/2022). Kegiatan menghadirkan Ketut Muhammad Suharto dan dipusatkan di Masjid Agung Jami’ Singaraja.
Kegiatan ini bertujuan untuk membuka wawasan generasi muda yang ada di Buleleng untuk mengenal kembali jejak sejarah masuknya Islam yang ada di Bali utara. Tidak berhenti sampai di situ, juga menyadarkan untuk tidak melupakan sejarah bagaimana Islam di Bali utara ikut andil dalam mempertahan NKRI.
Yang istimewa, acara yang digelar di masjid yang sudah ditetapkan sebagai situs cagar budaya oleh Bupati Buleleng dengan Nomor: 430/575/HK/2021. Dijelaskan bahwa masjid ini merupakan peninggalan Raja Buleleng yang menjadi muslim, Gusti Ngurah Ketut Jelantik Celagi. Bahkan Al-Qur’an pusaka tulisan tangannya tersimpan rapi di Masjid Agung Jami’ Singaraja dengan baik.
Ustadz Jaelani selaku Ketua PC Lesbumi NU Kabupaten Buleleng menerangkan bahwa tugas generasi muda adalah bagaimana tetap menjaga warisan budaya yang ada. Karena hal tersebut memiliki makna yang demikian mendalam. “Agar kita tetap menjaga budaya dan sejarah yang ada, apalagi bagi generasi muda sekarang,” paparnya saat sambutan.
Disampaikan pula bahwa dari diskusi yang ada diharapkan kajian tentang Islam terus digencarkan. Hal tersebut karena demikian penting bagi keberlangsungan generasi penerus selanjutnya.
Kegiatan ini juga menggandeng Pimpinan Anak Cabang atau PAC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Buleleng dan Takmir Mmasjid Agung Jami’ Singaraja. Mereka demikian menyimak paparan dan sesekali turut menyampaikan pertanyaan atas penjelasan narasumber. (Ful)