Search

Tata Kelola ISNU Ibarat Kesebelasan Sepak Bola Kelas Dunia

Majalahaula.id, Blitar – Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur, M. Mas’ud Said memiliki ilustrasi menarik dalam memotivasi kader-kader intelektual NU untuk menjadi pengurus yang hebat dan bermental juara. Hal tersebut disampaikan Mas’ud dalam pelantikan Pengurus Cabang (PC) ISNU Kota Blitar di Balai Pertemuan Pemkot Blitar. Pelantikan juga dihadiri Rois Syuriah NU Kota Blitar KH. Muchtar Luby, Wakil Ketua PCNU Kota Blitar KH Ahmad Budiono, Ketua DPRD Kota Blitar dr. Syahrul Alim, Asisten 1 Pemkot Blitar Hermansyah dan ratusan undangan. “Dalam menguatkan organisasi, kita harus memiliki pertahanan yang solid, penjaga gawang yang tangguh dan playmaker serta penyerang atau striker yang handal layaknya kesebelasan level piala dunia”, katanya.

Baca Juga:  Khofifah Minta Muslimat NU Jabar Makmurkan Masjid Al-Jabbar

Sambil mencontohkan perhelatan perempat final mengapa Kroasia bisa bermain 1-1 dan menang dalam adu pinalti melawan juara dunia 5 kali Brazil yang bertanding dalam perempat final FIFA World Cup Qatar 2022, Guru Besar Ilmu Pemerintahan ini mengatakan ada pemain pemain kunci.

Pengurus Cabang ISNU teritama Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan bendahara harus menjadi tim yang terpadu, saling mendukung dg energi tinggi. “Salah satu kekuatan Kroasia adalah penjaga gawang Dominik Likovic di bawah mistar yang gagah berani, konsentrasi penuh, bermental baja, terlatih dan sigap menghadapi tendangan pinalti. Jadi ISNU harus bermental baja, pertahanannya tak boleh renggang dan lengah.

Disamping itu , kata Mas’ud, di Kroasia ada nama besar berpengalaman internasional yaitu Luca Modric yang menjadi jendral lapangan. “Dalam tim ISNU harus ada orang yang pengalaman level dunia seperti Modric juga,” imbuhnya.

Baca Juga:  Pawai Obor Meriahkan Harlah NU di Banten

Ketua ISNU yang juga lulusan Flinders University Australia ini bercerita tentang dirinya yang berlatih organisasi sejak kecil, memimpin Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) saat menjadi pelajar. Saat mahasiswa lalu menjadi Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan menjadi Wakil Ketua Pengurus Cabang (PCNU) Kota Malang saat awal menjadi dosen, dan Ketua Litbang Pengurus Wilayah (PWNU) Jawa Timur yg berguna sebagai bekal memimpin ISNU Jatim.

“Jadi kita harus kuat, terlatih, kerjasama yang terpadu, tahan banting dan bekerjasama saling mengisi sehingga organisasi kita menjadi organisasi juara,” pungkasnya.(*)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA