Pada peringatan hari lahir ke-96 NU, Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) meluncurkan keberadaan Fatayat Mart (FM). Kegiatan yang dipusatkan di pemukiman Kelurahan Manuruki tersebut juga diisi dengan doa bersama dan pembacaan barzanji.
“Fatayat Mart adalah salah satu upaya perempuan NU di Sulawesi Selatan untuk membumikan semangat Nahdlatut Tujjar, berdaya dan mandiri secara ekonomi yang dimulai dari perempuan, organisasi dan rumah sebagai circle ekonomi,” kata Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Sulawesi Selatan, Nurul Ulfa Muthalib.
Disampaikan bahwa FM adalah badan usaha yang bersifat otonom, sebagai semangat kebangkitan ekonomi. Menurutnya, KH M Hasyim Asy’ari telah mewasiatkan puluhan tahun silam, apa yang saat ini dikenal sebagai linkage, supply chain dan holdings, suatu keterkaitan ekonomi yang merangkai potensi desa-kota dalam satu mata rantai bisnis.
“Ini hanya gerakan kecil kami, dan itu butuh support semua pihak khusunya keluarga besar NU,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Usaha FM, Reni mengungkapkan bahwa FM sebagai langkah awal beroperasi untuk menyasar memenuhi kebutuhan sembako rumah tangga pengurus Fatayat NU, warga pemukiman kota padat penduduk di sekitar dan tentunya keluarga besar NU di Kota Makassar.
“Kami punya impian besar untuk membesarkan badan usaha ini melalui support system NU di Sulsel, tentu dengan memikirkan bagaimana kepuasan pelanggan dan pelayanan berbeda. Termasuk pemesanan secara online dan delivery langsung ke rumah,” ungkap mahasiswi pascasarjana Universitas Islam Makassar ini.
FM adalah badan usaha yang dibentuk PW Fatayat NU Sulsel. Yang disediakan adalah sembilan bahan pokok, perlengkapan dan bumbu dapur, ATK, penitipan hasil usaha bisnis rumahan perempuan, dan kebutuhan harian. (Ful)