Search

Fatayat NU di Kalsel Komitmen Lestarikan Budaya Banua

Para perempuan yang tergabung dalam Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Selatan (Kalsel), baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota diajak ikut serta membantu pemerintah dalam melestarikan budaya Banua.

Ajakan itu disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel, Syarifah Rugayah dalam sosialisasi Perda Nomor 4 Tahun 2017 tentang Budaya Banua dan Kearifan Lokal di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kamis (27/01/2022).

Wakil rakyat dari Fraksi Golkar ini menilai bahwa Kalsel perlu mencontoh promosi wisata yang ada di Bali, karena menurutnya di ‘Pulau Dewata’ tersebut mereka tidak menjual wisata, melainkan budaya. Sehingga sebagai organisasi yang berbasis Islam, ia mengharapkan Fatayat NU ikut menggaungkan budaya yang ada di Kalsel, seperti wisata religi.

Baca Juga:  PBNU Akhirnya Tunjuk Karteker PCNU Surabaya

“Contohnya saja di dapil saya Kabupaten Banjar, ada wisata religi makam Guru Sekumpul yang seharusnya kita terus dipromosikan karena menjadi salah satu andalan Banua untuk meningkatkan jumlah wisatawan setiap tahunnya,” katanya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Kalsel, Hilyah Aulia mengapresiasi kegiatan tentang budaya Banua dan kearifan lokal ini. Menurutnya, kebudayaan sangat penting, apalagi Kalsel memiliki banyak budaya lokal, namun sekarang dilupakan terlupakan.

“Kan banyak di Kalsel, budaya dan kearifan lokalnya seperti masakan khas Banjar, seni Madihin yang perlu kita lestarikan dan promosikan agar masyarakat di luar daerah tertarik berkunjung ke Banua. Terlebih sekarang sektor pariwisata sudah mulai menggeliat seiring dengan melandainya kasus Covid-19,” jelasnya.

Baca Juga:  Panen Raya, Bupati di Bali Serahkan Bantuan kepada Banser

Dalam acara ini juga ditampilkan kesenian Madihin binaan dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Banjarmasin. Selain itu, juga dihadirkan Kepala Bidang Pembinaan Pemuda Dispora Kota Banjarmasin, Fatimah Adam sebagai narasumber. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA