Majalahaula.id – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Panji melaksanakan Ziarah Muassis NU (Pendiri NU) ke 13 lokasi dan diiberangkatkan langsung dari Kantor MWC NU Panji, Jalan Raya Mangaran Nomor 9 Desa Tokelan Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo, Jum’at siang (12/5/2022).
Tiga belas penjuru lokasi ziarah muassis yang di antaranya adalah Situbondo (KH As’ad Syamsul Arifin di Sukorejo). Sedangkan KH As’ad Syamsul Arifin yang mengantarkan pesan-pesan dari Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan, guru para Pendiri NU, ke Tebuireng di Jombang sebagai restu berdirinya NU pada 16 Rajab 1334 H bertepatan dengan tanggal 31 Januari 1926.
Probolinggo (KH Zaini Mun’im di Paiton, KH Muhammad Hasan Sepuh di Genggong), Bangkalan (Syeikhona Kholil Bangkalan dan KH Abdul Lathif), Surabaya (Sunan Ampel di Semampir, KH Mas Alwi Abdul Aziz di TPU Rangkah Tambakrejo, dan KH Ridwan Abdullah di Komplek Pemakaman Umum Islam Karang Tembok), Jombang (Hadlratussyeikh KH Muhammad Hasyim Asyari di Tebuireng, KH Abdul Wahab Hasbullah di Tambakberas, KH Asyari ‘Ayahanda Hadlratussyeikh KH Muhammad Hasyim Asyari’ di Kompleks Pondok Pesantren Al-Asy’ari Keras, KH Bisri Syansuri di Denanyar, Sayyid Sulaiman di Mojoagung).
KH Abdullah Hariri, Ketua MWC NU Panji, menyampaikan bahwa kegiatan Ziarah Muassis Plus, diikuti oleh jajaran MWC NU Panji beserta perwakilan lembaga dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Se Kecamatan Panji, bukan semata amaliah yang sepi barokah. Justru dengan mempertahankan tradisi tersebut dapat melanggengkan khidmat di NU sehingga semangat berjam’iyyah tidak kendor dan juga momen untuk kembali mengingat tujuan utama pendirian Nahdlatul Ulama beserta sanad perjuangannya, yang selanjutnya menjadi pijakan generasi penerus.
“NU ini singgasananya para ulama dan bahkan auliya’. Semoga ziarah ini menjaga kekompakan dan kebersamaan antar ulama maupun dengan umat sebagai pijakan utama dalam rangka meneruskan perjuangan para Muassis NU,” kata Wakil Ketua Rais I MWC NU Panji KH Zainul Mukarromin.
“Niat dan komitmen sebagai jam’iyyah menjadi prioritas utama dalam rangka kemaslahatan umat. Sehingga tidak ada tujuan lain yang sifatnya pribadi apalagi sampai mengorbankan amanah yang diemban untuk mengisi Abad Ke-2 NU ini dengan tetap menjaga sanad perjuangan dan keilmuan NU,“ ujar Wakil Ketua I MWC NU Panji, Heri Junaidi, S.Sos. (hj)