Majalahaula.id – Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (LAKPESDAM NU) Situbondo aktif masuk ke kampus-kampus di Kabupaten Situbondo yang telah dimulai dari kampus STKIP PGRI Situbondo pada Senin pagi (18/3/2024) yang beralamat di Jalan Argopuro Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji melalui kegiatan yang dinamakan “Aswaja Nahdliyyah & Gen Z : Ber-Islam Dengan Tenang & Damai, Aswaja Nahdliyyah Sebagai Landasan” ini, LAKPESDAM NU ingin membuka literasi mahasiswa tentang pentingnya mindset dan cara bertindak Aswaja bagi pengurus dan dan aktivis NU di kampus yang menghadirkan wajah Islam yang damai, sejuk dan juga terbukti mampu menangkal radikalisme.
Dalam sambutannya, Ketua LAKPESDAM NU Situbondo Amrullah, M.Pd.I., mengajak para mahasiswa untuk memiliki kepekaan sosial yang tinggi, mampu merumuskan masalah masyarakatnya, bisa mencari pemecahan dana, memberikan pemahaman keislaman secara komprehensif, peka terhadap realitas sosial serta mampu menjawab tantangan zaman dengan membuka cakrawala berfikir bersama dalam kajian-kajian LAKPESDAM NU Situbondo via media sosial.
“Didirikannya NU adalah untuk menjadi wadah bagi usah mempersatukan dan menyatukan langkah para ulama pesantren dalam rangka tugas pengabdian yang tidak lagi terbatas pada soal kepesantrenan dan kegiatan ritual keagamaan semata. Tetapi lebih ditingkatkan lagi pada kepekaan terhadap masalah-masalah sosial, ekonomi, dan persoalan kemasyarakatan pada umumnya,” kata Lusi Oktaviani, S.H., M.M. selaku Pemateri I.
Pemateri II, Habsatun Nabawiyah, S.TH.I., M.Ag., menuturkan, Gen Z harus tampil di garda depan sebagai benteng dalam menyebarkan paham Ahlussunnah wal Jamah An Nahdliyyah yang diperlukan dalam mengisi dan menyikapi perkembangan informasi di dunia maya. Dengan karakter tawasuth (moderat), tasamuh (toleran), tawazun (seimbang, proporsional), dan i’tidal (adil, tegak lurus) diharapkan bisa terwujud dan diaplikasikan nyata dalam beragama, berbangsa dan bernegara.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Situbondo, Dr. KH. A. Muhyiddin Khotib, M.H.I. selaku Pemateri III menekankan pijakan Aswaja An-Nahdliyah dalam penguatan literasi digital kepada masyarakat pengguna internet. Di Nahdlatul Ulama, tegasnya, mempunyai dasar dalam mempertahankan tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik. Sehingga menampilkan wajah Islam Rahmatan Lil ‘Aalamin dengan mengenalkan dan memantapkan sekaligus membentengi dari firqoh-firqoh pemahaman Islam yang menyimpang.(hj).