Search

Pesantren Kilat Ramadhan, Ini Pesan Wakil Sekretaris MWCNU Sukau Lampung Barat

pesantren kilat ramadhan

Majalahaula.id – Berpuasa di bulan suci Ramadhan bukan hanya sekadar menahan dari haus, lapar, dan hal-hal yang membatalkan.

Tapi berpuasa juga untuk menahan lisan, tangan, kaki, mata, mulut, dan segala anggota badannya dari perbuatan dosa dan maksiat. Puasa inilah disebut sebagai puasanya orang-orang khusus

Hal tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, Ustadz Ruli Rahmadani pada tausiah di acara Pesantren Ramadhan SMPN Sekuting Terpadu Kecamatan Balik Bukit, di Masjid Islamic Center Bintang Mas, Sabtu (16/3/2024).

“Mari kita sama-sama mulai belajar untuk menjalankan puasa seperti orang-orang khusus, agar kita bisa meraih derajat ketakwaan yang terbaik,” katanya di hadapan 280 siswa-siswi yang terdiri dari kelas 7 hingga 9 yang mengikuti kegiatan Pesantren Kilat tersebut.

Baca Juga:  BUKA PUASA AWAL RAMADLAN 1445 H, PCNU SITUBONDO BERSAMA SANTRI RUTAN KLAS IIB SITUBONDO

Ia menjelaskan adanya puasa orang awam, puasa ini yang biasa dilaksanakan oleh kebanyakan orang, puasa yang dilakukannya sebatas menahan haus dan lapar, serta hal-hal lain yang membatalkan puasa secara syariat.

“Selanjutnya adalah puasa khususil khusus, ini tingkatan tertinggi orang yang berpuasa. Selain bisa menahan haus dan lapar, menjaga seluruh anggota tubuh dari hal yang merusak pahala puasa, juga bisa menjaga hatinya untuk selalu ingat kepada Allah swt,” ungkapnya.

Ia melanjutkan dari mengetahui tiga tingkatan puasa tersebut, ia berharap siswa-siswi di SMP Sekuting Terpadu ini setiap tahunnya mampu meningkatkan kualitas puasanya.

Acara pesantren Ramadhan tersebut dihadiri oleh segenap dewan Guru SMP Sekuting Terpadu, dan Wakil Ketua Masjid Islamic Centre Bintang Mas Ustadz Amin Tahyar yang juga merupakan salah satu dewan guru di lembaga pendidikan itu.

Baca Juga:  Gus Kautsar : Alumni Harus Jadi Agen Pecinta Ulama dan Pesantren

Kepala SMPN Sekuting Terpadu, Ariani Rosa Lesmana menyampaikan, pesantren Ramadhan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan siswa siswi terhadap ibadah puasa di bulan Ramadhan agar dalam melaksanakan ibadah puasa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

 

Terkini

13 Mei 2024Tak Perlu Khawatir, Jemaah Haji Bisa Masuk Raudhah dengan TasrehMadinah () — Masuk ke Raudhah dan berziarah ke makam Rasulullah Saw menjadi harapan setiap jamaah haji saat di Madinah. Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Ibadah pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah Efrilen Hafizh mengatakan bahwa jamaah haji Indonesia dapat memasuki Raudhah di Masjid Nabawi dengan menggunakan Tasreh. “Jemaah haji Indonesia tidak usah resah karena masuk ke Raudhah itu difasilitasi oleh pemerintah melalui penerbitan surat Tasreh. Jemaah tidak harus mengisi dan mendaftar melalui aplikasi Nusuk secara pribadi,” terang Efrilen Hafizh di Kantor Daker Madinah, Selasa (13/5/2024). Hafizh mengatakan, fasilitas untuk masuk ke Raudhah akan diberikan secara kolektif kepada jamaah. “Di setiap kloter itu akan diterbitkan dua tasreh. Pertama, tasreh khusus untuk perempuan. Kedua, tasreh khusus untuk laki-laki,” jelasnya. Ditambahkan Hafizh, pelaksanaan kunjungan ke Raudhah akan dilakukan paling cepat 3 hari setelah jamaah berada di Kota Madinah. “Setelah diterbitkan, tasreh akan diteruskan ke Kepala Sektor Khusus Nabawi. Jadwal masuk Raudhah akan diinformasikan kepada petugas kloter melalui petugas sektor. Sehingga jamaah tinggal datang pada jadwal yang sudah ditentukan,” papar Hafizh. “Jemaah wajib sudah berkumpul di pintu Raudhah paling lambat 30 menit sebelum jadwal masuk. Petugas Seksus Nabawi akan memandu jamaah dan menyerahkan tasreh kepada petugas yang menjaga Raudhah,” sambungnya. Kepala Daker Madinah telah bernegosiasi dengan pihak keamanan sektor Masjid Nabawi untuk memberikan dispensasi kepada petugas Sektor Khusus Nabawi agar dapat melakukan pendampingan terhadap jamaah haji yang masuk ke Raudhah. “Penerbitan tasreh ini dilakukan oleh Kantor Daker Madinah dan diberikan validasi berupa stempel untuk menghindari duplikasi dan menunjukkan bahwa tasrehnya asli,“ tandas Hafizh. Hafizh mengungkapkan bahwa layanan pemberian tasreh ini merupakan salah satu bentuk kehadiran negara dalam memberikan pelayanan terbaik kepada Jemaah Haji. Jemaah haji Indonesia mulai tiba di Madinah sejak 12 Mei 2024. Proses kedatangan ini akan terus berlanjut hingga 23 Mei 2024. Editor: Moh. Khaeron | Fotografer: Nurhaeni Amir, MCH 2024

Kiai Bertutur

E-Harian AULA