Majalahaula.id – Gerakan pemuda ansor (GP Ansor) Kabupaten Kolaka sukses menyelenggarakan Diklat Terpadu Dasar (DTD) angkatan pertama di Bumi Mekongga. Kaderisasi yang bertujuan untuk membentuk kader dengan kapasitas yang mumpuni demi meneruskan cita-cita organisasi dan perjuangan para pendiri Nahdlatul Ulama ini terselenggara selama tiga hari, tanggal 1 sampai 3 maret di Tanjung Malaha, Kecamatan Samaturu, Kolaka.
Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kolaka, Saefuddin Muslimin menyampaikan bahwa kader ansor dan banser memiliki dua tugas utama, yaitu menjaga NKRI dan menjaga Ulama. “Seorang anggota ansor dan banser harus mampu menghidupkan tradisi-tradisi keagamaan yang diwariskan oleh ulama-ulama Nusantara sekaligus mampu menangkal ideologi asing yang terus merongrong Pancasila,” ujar Ketua Ansor yang akrab disapa Efu ini.
“Kita masuk menjadi kader Ansor ini karena kecintaan kita kepada Ulama. Kader Ansor yang paling hebat bukan yang paling kaya, bukan yang paling tinggi jabatannya dan bukan pula yang paling tinggi pendidikannya, tetapi kader ansor yang paling hebat adalah yang paling dekat dengan ulama,” tambahnya.
Saefuddin Muslimin juga mengingatkan kader-kadernya untuk tetap satu komando dan satu barisan, jika pemimpin melangkah dengan kaki kanan, pasukan juga harus melangkah dengan kaki kanan. Kalau tidak bisa selaras maka akan diberikan teguran. Jika setelah ditegur masih juga tidak bisa selaras maka kader tersebut akan dikeluarkan dari barisan.
Sekretaris GP Ansor Wilayah Sultra, Khabirun mengapresiasi Pimpinan Cabang GP Ansor Kolaka yang telah berhasil mencetak 131 kader militan, jumlah tersebut merupakan rekor jumlah kader terbanyak dalam sejarah pelaksanaan kaderisasi di Sulawesi Tenggara. “Semoga PC GP Ansor Kolaka terus semangat melakukan kaderisasi dan menjadi lokomotif sekaligus barometer pengkaderan di Sultra,” harap Khabirun.
Materi yang dibawakan pada kaderisasi GP Ansor Kolaka diisi oleh beberapa tokoh agama dan tokoh pemerintahan di Kabupaten Kolaka, diantaranya KH. Duwana Said, KH. Muh Abdul Basir, H. Asdar Pamma, Dr. Idaman Alwi, H. Abbas Rauf Rani, H. Nur Syamsul, IPTU Maharani hingga Kapten Burhanuddin.
Kegiatan ditutup melalui prosesi upacara pembaiatan yang khidmat. Dalam amanatnya, Ketua PC GP Ansor Kolaka, Saefuddin Muslimin meminta kader-kader yang baru untuk segera melaksanakan Diklat Terpadu Dasar ke-2 di Kecamatan Toari pada bulan Mei tahun ini.
Gerakan Pemuda Ansor Masa Depan NU
Gerakan Pemuda (GP) Ansor adalah sebuah badan otonom yang berada di bawah organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Gerakan Pemuda Ansor merupakan sebuah gerakan kepemudaan, kemasyarakatan, kebangsaan, dan keagamaan yang berwatak kerakyatan.
Saat ini, GP Ansor telah memiliki 433 Cabang (Tingkat Kabupaten/Kota) di bawah koordinasi 32 Pengurus Wilayah (Tingkat Provinsi) hingga ke tingkat desa. Sepak terjang Ansor masa kini menjadi cerminan NU di masa depan dan cahaya itu akan terlihat dan menembus dinding yang kokoh tergantung pada kobaran api semangat Ansor dalam menjalankan khidmat organisasi.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Addin Jauharudin menilai, era persaingan global saat ini membutuhkan sosok-sosok yang memiliki latar belakang dan karakter jelas. Dengan modal kejelasan nilai identitas, Addin meyakini, bangsa Indonesia akan semakin tangguh di masa mendatang terutama dalam sektor politik, sosial dan ekonomi.
Addin berharap para kader percaya diri sekaligus mampu mengkompromikan antara yang bersifat ideologis dan taktis, yang bersifat tertutup dengan fleksibel antara hal-hal yang sempit menjadi luas.
“Kalau soal nilai dasar perjuangan dan pergerakan Ansor seperti membela NKRI sudah tuntas dan jelas. Posisi politik kebangsaan tuntas. Posisi masyarakat pun tuntas. Yang belum tuntas adalah kader ke depan memiliki nilai-nilai identitas kita masing-masing agar jati diri kuat dan bisa menjadi semakin berkualitas dan tangguh di era kompetitif,” ujar Addin.