Majalahaula.id – Menteri Luar Negeri (Menlu) ini mengatakan bahwa Kabinet Presiden Joko Widodo saat ini dalam kondisi solid. Hal tersebut juga sebagai jawaban atas sejumlah kalangan yang menaruh perhatian terhadap kondisi mutaakhir dari kabinet usai gonjang-ganjing yang melingkupi perpolitikan nasional.
Terkait soliditas tersebut, dibuktikan dengan komunikasi yang dilakukannya dengan sejumlah menteri yang ada di kabinet. Dan dari pertemuan yang ada ternyata tidak ada keretakan sebagaimana disampaikan sejumlah kalangan. “Solid, saya berkomunikasi baik dengan semuanya,” ujar Retno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (06/02/2024).
Di tengah isu sejumlah menteri Jokowi berencana mundur dari jabatan masing-masing, Retno menyatakan situasi kabinet baik-baik saja. Diplomat senior Kementerian Luar Negeri itu pun ditanya soal kebenaran kabar yang menyebutkan dia akan mundur dari Kabinet Presiden Jokowi.
Mendengar pertanyaan wartawan, Retno justru mengajukan pertanyaan balik. “Percaya enggak? Sekarang aku tanya, percaya enggak dengan intensitas saya bekerja seperti ini, percaya enggak?” kata Retno.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan cerita Menteri Sosial Tri Rismaharini soal suasana rapat kabinet pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.
Menurut Hasto, Risma mengaku suasana di kabinet Jokowi sudah tidak nyaman. “Bahkan Ibu Risma menceritakan sekarang bagaimana suasana rapat kabinet. Bahkan ketika mau rapat, itu diperiksa, ada unsur-unsur ketidaknyamanan,” kata Hasto menjawab pertanyaan awak media di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Jakarta Pusat pada 30 Januari 2024.
Sementara itu, Presiden Jokowi telah memberikan tanggapan soal kabar yang menyebutkan situasi di Kabinet Indonesia maju yang dipimpinnya sudah mulai tidak nyaman. Menurut Presiden, kondisi kabinetnya saat ini masih biasa saja. Hal tersebut tentu saja memberikan jawaban atas banyaknya informasi yang menyebutkan bahwa suasana di kabinet sedang bermasalah.
Kepala negara menegaskan jika ada perbedaan pilihan politik di antara menteri-menterinya merupakan hak demokrasi. “Biasa saja. Bahwa ada perbedaan pilihan itu demokrasi, tidak perlu dibesar-besarkan,” ujar Jokowi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (02/02/2024) lalu. (Ful)
