Search

Pengasuh Pesantren Darusy Syafa’ah Lampung Tengah: Laki-laki Jangan Sering Mempermainkan Istri

Majalahaula.id – Dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 231 menjelaskan tentang talak, apabila laki-laki menceraikan istri, hingga hampir berakhir masa iddahnya. Maka tahanlah (rujuk) mereka dengan cara yang patut atau ceraikanlah mereka dengan cara yang patut pula.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darusy Syafa’ah Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah, KH Andi Ali Akbar dalam Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain di Masjid Agung Ash Sulaha, Kecamatan Kotagajah Jumat (12/1/2024) malam.

 

“Jangan mempermainkan istri atau perempuan, jika rujuk hanya untuk mencelakai maka tidak diperbolehkan. Jangan juga menceraikan istri dalam posisi sedang haid, hal tersebut menjadikan memperlama masa iddah lebih panjang, barang siapa melakukan seperti itu maka dia mendzolimi diri sendiri,” ujar Gus Andi sapaan karibnya.

Baca Juga:  Alumni Pesantren Babakan Ciwaringin Serukan Penyelenggara Negara Berikan Teladan Negarawan

 

Gus Andi melanjutkan dalam hadits dijelaskan jika ada laki-laki yang mengalah pada perempuan maka dia mulia, tapi jika ada laki-laki yang tidak mau kalah maka dia tercela.

 

“Jika kamu berbuat baik kembali kepada dirimu sendiri, jika berbuat jelek kembali kepada dirimu juga. Jangan kau jadikan ayat-ayat atau aturan-aturan Allah untuk diremehkan. Jangan menampakkan dosa, maka manusia segera bertaubat jika melakukan kesalahan,” tuturnya.

 

Menurut Wakil Katib Syuriyah PWNU Lampung itu  ada tiga perkara bercanda yang bisa sungguhan dan bahan serius bisa sungguhan pula, yaitu tentang nikah, talak, dan rujuk.

 

“Maka kita harus berhati-hati jika dalam mengucapkan atau diskusi tentang tiga kalimat tema tersebut. Maka di seluruh lapisan masyarakat harus ada kesadaran pendidikan pra nikah, yang ini telah diinisiasi oleh KUA (kantor urusan agama),” ungkapnya.

Baca Juga:  Mengulik Sejarah Pesantren Al Khoziny Buduran, Melampaui Usia 1 Abad

 

Ia melanjutkan dan ingatlah nikmatnya Allah yang sesungguhnya yakni nikmat Islam, maka barang siapa paham ilmu agama, maka dia beruntunglah. Inilah syariat Islam, menjelaskan sampai sedetail seperti ini tentang syahwat.

 

“Dalam hadis dijelaskan, wanita itu lemah akalnya, maksudnya syahwat dalam dirinya. Islam mengatur tentang syahwat, tentang aurat, tentang mabuk, tentang zina, akalnya sudah hilang, dan lain-lain,” katanya.

 

Seluruh manusia di muka bumi ini ingatlah nikmat Allah, dan sunnah Nabi Muhammad saw. Artinya Allah swt dengan segala sesuatu mengetahui apa yang dikerjakan manusia di muka bumi ini.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA