Majalahaula.id, Bandung – Universitas Islam Nusantara (UNINUS) luncurkan logo baru yang diumumkan bertepatan dengan rangkaian acara Milad Ke-64 serta Wisuda Ke-67 yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin. Perubahan logo dari lambang sivitas akademik merupakan salah satu upaya meningkatkan identitas, citra dan kemajuan Universitas secara simultan. Dan dalam kesempatan yang juga merupakan momen spesial tersebut menjadi penanda langkah baru dalam perjalanan Uninus.
“Jadilah manusia yang sebaik-baiknya manusia dengan karya dan kiprah yang bermanfaat untuk orang banyak. Karena lulusan yang menebar manfaat akan mengharumkan almamaternya,” pesan Ketua Pengurus Yayasan UNINUS Bandung, K.H. Hasan Nuri Hidayatullah sebelum momen peluncuran logo baru Uninus.
Dalam acara tersebut selain jajaran pengurus Yayasan Uninus, Wapres menyaksikan peluncuran logo baru Uninus bersama-sama dengan Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukjak Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Mohamad Nasir, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, dan Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah.
Enam Filosofi Logo Baru Uninus
Logo baru Uninus menyajikan 6 elemen yang seluruhnya mewakili Uninus sebagai lembaga pendidikan yang memegang teguh milai luhur ditengah masyarakat terhadap budaya sebagai kearifan lokal di Indonesia.
• Kubah. Adalah lambang ke-Islam-an wasathiyah dan berwana hijau merupakan pantulan dari kubah makam Baginda Nabi Muhammad Saw. Sekaligus pemimpin agung, teladan bagi civitas akademi UNINUS dalam menjalankan aktifitas dan tanggung jawabnya.
• Rangkaian bintang sembilan. Ini merupakan makna ahlusunnah wal jamaah, sebagaimana juga Walisongo berdakwah, mendidik sekaligus berperan mengajarkan nilai-nilai luhur ditengah-tengah masyarakat dibumi Nusantara.
• Bumi. Sebagai tempat berpijak, menjadi ladang mengamalkan segala pengetahuan serta berperan memberikan manfaat seluas-luasnya bagi manusia, alam dan lingkungannya dibekali dengan visi misi global.
• Pena dan buku/kitab. Ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari setiap proses pengajaran dan pendidikan yang diemban oleh Universitas Islam Nusantara dalam mengembangkan ilmu pengetahuan menjadi bekal untuk menguasai dunia dan akhirat. Sebagaimana juga terdapat dalam Al Qur’an, Iqra’ (bacalah) dengan menyebut nama Allah Swt dalam setiap membaca alam semesta.
• Kujang. Adalah perlambang khasanah seni tradisi dan budaya (kearifan lokal) menjadi pondasi dalam berdakwah dengan tetap memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil kebiasaan baru yang lebih baik (al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah).
• Warna emas. Simbol warna pada buku bermakna bahwa masa depan emas bisa di raih dengan kunci utama ilmu.(Vin)