Majalahaula.id, Semarang – Generasi penerus partai berlambang Ka’bah atau Partai Persatuan Pembangunan (PPP), diminta mencontoh Plt. Ketum PPP, Muhammad Mardiono, yang mengaku tak khawatir jika Sandiaga Salahuddin Uno merebut posisi Ketua Umum PPP. Hal tersebut disampaikan oleh ketua Majelis Pakar Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Semarang, dr. Muhammad Hayyi Wildani.
“Pak Mardiono orang hebat, politisi yang tidak egois dan menerapkan ahwalusy syiyasi (etika politik) dengan benar, bahkan beliau memikirkan masa depan partai politik,” kata Dokter Hayyi seusai rapat konsolidasi di Dokter Hayyi Center, Gayamsari, Kota Semarang, Senin (7/8/2023).
Mardiono, menurut dokter Hayyi, sangat memahami konflik internal sangat merugikan partai. dirinya menilai Mardiono sangat berharap partai yang berikon KH. Maimoen Zubair terus eksis dengan regenerasi yang lebih baik.
“Beliau dalam beberapa kesempatan selalu menekankan pentingnya menjaga keharmonisan di tengah persaingan, perpecahan selalu merugikan partai, kira-kira demikian kata beliau,” sambung dokter lulusan Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) itu.
Ditambahkannya, sebagai partai hasil fusi semua partai Islam yang lahir di masa tekanan rezim orde baru, lanjutnya, PPP sudah mengalami banyak dinamika politik tanah air. Terlebih dengan terbukanya kran demokrasi yang membuat Indonesia kembali pada multipartai.
“Dengan banyaknya partai, tentu ada tantangan tersendiri bagaimana partai ini agar terus eksis berjuang untuk kepentingan masyarakat, kepentingan umat. Saya yakin Pak Mardiono sangat menyadari hal ini, makanya beliau tidak takut ada pesaing, bahkan berharap lebih banyak yang siap bersaing,” tukasnya.
Padahal, menurut dokter Hayyi, Sandiaga yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) memiliki kharisma tersendiri, terutama di kalangan generasi muda. Bahkan menjadi kandidat kuat mendampingi Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 mendatang. Tak diragukan lagi, Sandiaga bakal menjadi kandidat kuat ketum PPP.
“Ya memang Pak Sandi itu ikonik ya, paling tidak di kalangan anak muda menjadi idola, mungkin karena dipandang sebagai generasi muda yang visioner, maka tidak heranlah kalau ada konstituen PPP atau bahkan kader yang berharap beliau memimpin PPP,” paparnya.
Oleh karena itu, dokter Hayyi berpesan agar para kader muda berani bersikap terbuka terhadap berbagai masukan dan iklim kompetisi dalam partai, tidak perlu takut kehilangan posisi, dan tetap berkhidmah sebagaimana Mbah Moen yang istiqamah meneruskan perjuangan KH. Idham Cholid.
“Saya sendiri juga awalnya daftar sebagai bacaleg RI, tapi setelah banyak menerima masukan dan koordinasi dengan DPP (PPP), pada akhirnya jadi bacaleg Jateng dapil Kota Semarang, tidak perlu kecewa dan tetap fokus,” bebernya.
Sejalan dengan hal itu, ia pun menegaskan bahwa program di masa kampanye tetap berjalan sesuai rencana, hanya mengalami perubahan sesuai target.
“Insya Allah untuk program pelayanan kesehatan dengan fasilitas tambahan berupa mobil ambulans di 16 kecamatan, dan pelatihan kewirausahaan juga tetap jalan. Mohon doanya semoga program yang sudah disiapk berjalan dengan baik,” tutupnya.