Majalahaula.id – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar gawe besar pada Selasa (07/08/2023). Pertemuan dinamakan dengan ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (IIDC). Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan membuka Konferensi ASEAN IIDC yang diselenggarakan di Hotel Ritz Carlton Jakarta tersebut.
“ASEAN IIDC akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo,” kata Suaedy selaku ketua panitia, Senin (31/07/2023). Dikatakan bahwa kepastian tersebut sebagai bentuk kepercayaan dan dukungan presiden kepada acara yang diinisiasi PBNU tersebut. Demikian pula bahwa presiden memberikan harapan besar kepada kegiatan ini yang tentu saja akan memberikan sumbangsih bagi perdamaian di dunia.
Dia mengungkapkan bahwa konferensi yang mengusung tema “ASEAN Shared Civilizational Values: Building an Epicentrum of Harmony to Foster Peace, Security, and Prosperity” akan dihadiri 150 pemuka agama dan penghayat kepercayaan di kawasan ASEAN, Timor Leste, dan ASEAN Plus. “Ada 150 undangan,” terang Dekan Fakultas Islam Nusantara Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta itu.
Disampaikan lebih lanjut bahwa ada perwakilan agama-agama di Indonesia semua agama, semua kelompok sebagian besar kelompok-kelompok Islam. “Tidak hanya itu, tapi semua aliran Islam, semua agama, kepercayaan, kemudian juga perwakilan dari negara ASEAN, termasuk Timor Leste, juga ada dari ASEAN Plus seperti Amerika, China, India, dan lainnya,” imbuh Suaedy.
Untuk diketahui, ASEAN IIDC ini merupakan bagian dari penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang akan digelar pada 5-7 September 2023 mendatang di Jakarta. Konferensi ini bertujuan memobilisasi dan memfasilitasi para pemimpin budaya dan agama di kawasan ASEAN dalam memupuk prinsip-prinsip dan penghormatan terhadap pluralisme yang sejalan dengan implementasi Deklarasi Budaya Pencegahan ASEAN.
Sementara itu, fokus isu dalam konferensi ini akan dibedah dalam tiga diskusi panel dengan topik bahasan yang bervariasi. Pembicara utama baik dari dalam maupun luar negeri akan menyampaikan pemaparan pada masing-masing panel. Ada sejumlah topik bahasan pada masing-masing diskusi panel yang menghadirkan sejumlah tokoh dari berbagai agama dan negara. Diharapkan materi yang disampaikan dapat memberikan sumbangsih nyata bagi perdamaian dunia. (Ful)