Search

Jawab Tantangan Kekinian, Lembaga Dakwah PBNU Gelar Rakernas

Majalahaula.id – Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IX di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa-Kamis (25-27/10/2022). Rakernas IX LD PBNU yang mengangkat tema Revitalisasi Dakwah NU: Merawat Jagat, Membangun Peradaban Dunia ini nantinya terdapat tiga komisi. Sidang komisi-komisi akan dilangsungkan pada Selasa malam, setelah acara pembukaan dan pembekalan dari Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa dan Ketua PBNU KH Muhammad Tambrin.

“Kita sudah mempersiapkan materi Rakernas ini. Nanti akan dibagi tiga komisi. Mulai besok malam setelah pembukaan, ada pebekalan dulu. Jadi besok malam baru mulai (bahas materi di sidang komisi-komisi),” ungkap Panitia Pengarah Rakernas IX LD PBNU KH M Choirul Anam, Senin (24/10/2022).

Baca Juga:  KH Afifuddin Muhajir, Kitabnya Dikaji di Al-Azhar

Disebutkan, Komisi I Rakernas IX PBNU akan membahas tentang rencana strategis dakwah. Lalu Komisi II membahas soal program kerja, terutama tentang cara mengisi hari-hari besar dan konten-konten dakwah digital. Sementara Komisi III adalah forum rekomendasi, baik untuk internal maupun eksternal.

“Rekomendasi ini terutama bagaimana supaya dakwah ini membawa Islam moderat, menyejukkan, dan menenteramkan umat,” ungkap kiai yang mengemban amanah Wakil Ketua LD PBNU itu.

Kiai Choirul mengatakan, gelaran Rakernas IX LD PBNU ini menciptakan animo sangat tinggi dari para penggiat dakwah NU di seluruh Indonesia. Panitia telah menargetkan agar Rakernas dihadiri 200 peserta, tetapi ternyata target itu telah dilampaui.

“Sekarang (peserta yang sudah daftar) 260 (orang) dari semua LDNU tingkat PW (provinsi) kecuali tiga provinsi baru yang ada di Papua,” katanya.

Baca Juga:  Khofifah Tekankan Pentingnya Penerapan Tiga Prinsip Petugas Haji Indonesia

Ia menjelaskan, semula panitia mengharapkan agar dari masing-masing LDNU di tingkat wilayah mengutus empat orang untuk hadir di agenda Rakernas IX LD PBNU. “Tapi ternyata variatif ada yang satu, dua, bahkan lebih dari lima. Pulau Jawa memang prioritas, ada dari cabang dan wilayah. Kalau LDNU di Jabodetabek dan Banten itu rata-rata empat orang,” katanya. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA