Majalahaula.id – Setelah terbang selama sekitar 2 jam di udara, 447 jamaah haji kloter 50 debarkasi Surabaya (SUB 50) harus mendarat darurat di Bandara King Abdul Azis Jeddah, Arab Saudi Ahad (23/7/2023) pagi Waktu Arab Saudi (WAS). Meski sempat kelaparan karena belum sempat mendapat sarapan saat di pesawat, para jamaah haji mendapat perlakuan secara baik sesuai standar oleh maskapai saat terjadinya force major.
Ketua kloter SUB 50, Drs. Mokhamad Hasan Bisri, MPd saat dihubungi AULA membenarkan pesawatnya mendarat darurat di Jeddah. “Kami take off jam 5 lalu sekitar jam 7 pesawat tiba-tiba mendarat ternyata di Jeddah. Kami tidak tahu pengumuman dari kru pesawat wong pakai Bahasa Arab,” aku Hasan.
Namun, ketua kloter memastikan jamaahnya aman semua tidak kurang suatu apa. Para jamaah saling membantu ketika turun dari pesawat dan masuk ke Bandara Jeddah. “Anggota kami banyak juga yang lansia, wong kursi rodanya aja ada 20. Tapi Alhamdulillah semua tenang dan selamat. Kami saling menguatkan,” papar Hasan.
Usai turun pesawat jamaah diminta menunggu di ruang tunggu Bandara. Setelah menunggu sekitar 2 jam, sejumlah jamaah merasa lapar karena sejak take off subuh belum makan. “Ada yang lapar minta, makan karena dari pagi belum diberi sarapan,” ujar Soffy Balgies, anggota kloter 50 asal Surabaya. Para jamaah akhirnya diminta menunggu pembagian passport serta diberi snack berupa roti.
Pihak maskapai dalam hal ini Saudi Arabian Airlaines juga telah melaporkan kejadian ini kepada Kepala Daker (Kadaker) Bandara PPIH Arab Saudi Haryanto. AULA menerima rekaman suara laporan pihak maskapai kepada Kadaker Bandara. Disebutkan, Station Manager Saudi Airlines sempat menemui para jamaah di gate. Pihak maskapai juga berjanji akan memberi breakfast dan mendorong jamaah untuk beristirahat di hotel.
Para jamaah dibawa ke 4 hotel di Jeddah, diantaranya hotel Casablanca, hotel Mira, dan Al Baidlo. “Alhamdulillah kami mendapatkan pelayanan yang baik selama di hotel. Kalau di Makkah dan Madinah sekamar 6 orang disini hanya berdua,” tukas Hasan.
Hal senada juga diungkapkan Sofie. “Alhamdulillah bisa tidur enak nyaman. Trus makan juga kenyang prasmanan,” imbuh dosen UIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Hingga berita ini ditulis, ketua kloter mengaku belum mendapat kepastian kapan mereka akan diterbangkan kembali menuju Bandara Juanda di Sidoarjo. “Kami hanya diinfo bahwa pesawat yang menerbangkan kami akan mendarat senin siang pukul 11.55 Waktu Indonesia Barat. Jadi sekarang kami stand by, sewaktu-waktu dipanggil untuk bersiap ke Bandara kami harus siap,” terang Hasan.(Vin)