Majalahaula.id – Peneliti Ahli Utama bidang Virologi dan Biologi Molekuler Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini memaparkan dinamika perkembangan virus avian influenza di Indonesia. Melalui lembaga pemerintah nonkementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden Indonesia melalui menteri yang membidangi urusan pemerintahan di bidang riset dan teknologi ini mengaku akan meningkatkan riset terkait avian influenza. BRIN memaparkan rencana kesiapsiagaan pandemi, di antaranya meningkatkan riset hingga mengembangkan vaksinasi dan meningkatkan surveilence.
“Kesimpulan bahwa untuk the goals for the pandemic preparedness plan itu direncanakan yang pertama tentunya meningkatkan riset, mengkarakterisasi pantogennya, surveilance untuk mengidentifikasi sebelum dia menjadi mengancam kita,” katanya, Kamis (20/07/2023).
Kemudian yang dilakukan adalah memperpendek timelines antara pantogen emergence atau outbreak onsetnya dengan kandidat diagnostik yang akan kita kembangkan ataupun medical countermeasures seperti therapeutics ataupun vaksin yang kita kembangkan. Kemudian menjembatani atau mengeliminasi, mengurangi existing gaps yang ada di reasearch, infrastruktur dan teknologi, dan terkait mengexpand pre-clinical and clinical testing capacity,” katanya dalam webminar bertajuk “Menakar Potensi Influenza sebagai Next Pandemi”, yang disiarkan di YouTube BRIN Indonesia.
Indi mengatakan, pemerintah akan melakukan sejumlah langkah sesuai arahan WHO. Diketahui WHO telah mengeluarkan influenza risk assesment tool pada tahun 2016 untuk mengestimasi resiko pandemic influenza dari strains yang baru. “Pertama kita lakukan receptor binding properties, kedua, genomic characteristicnya seperti apa, transmisi in animal models, susceptibility to antiviral treatment, human infection, disease sverity, population immunity, geographic distribution in animal dan juga infeksi dari animal itu sendiri sejauh apa,” ujarnya.
Ia menekankan, tidak ada yang dapat mengetahui kapan terjadinya pandemi virus. Namun, menurutnya masih dapat dilakukan prediksi, menyusun strategi, maupun melakukan pencegahan, dan menyiapkan vaksinasinya.
BRIN lalu memaparkan sejumlah langkah mitigasi, yaitu dari mulai melakukan pengamatan hingga meningkatkan riset. Bagaimana memitigasi tentunya langkah-langkah yang dilakukan untuk memitigasi yaitu bagaimana melakukan better surveilance, global pandemic response plan that are executed, mengembangkan broadly acting antivirals yang juga sedang dilakukan di penelitian. “Termasuk mengembangkan diagnostistic dan juga intervensi non farmasi lainnya,” tandasnya. (Ful)