Search

Program The Land of Content Diluncurkan, Konten Kreator Akan Gali Hidden Gem di Indonesia

Majalahaula.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf mendukung peluncuran program Indonesia The Land of Content (ILoC) yang diinisiasi oleh Broadcast Design Indonesia (BDI) milik Richard Buntario.

ILoC akan berkolaborasi dalam mempromosikan keberagaman potensi wisata alam, kuliner, dan kebudayaan di Indonesia. ILoC akan menggali potensi hidden gem atau permata tersembunyi di Indonesia.

Para konten kreator akan berlomba-lomba mencari materi konten yang unik dan menarik. Untuk itu, banyak konten kreator berkeliling dunia mencari materi yang dianggap hidden gem karena dapat menghasilkan penonton yang banyak.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini menjelaskan bahwa program ILoC telah dirancang untuk menjadi inspirasi bagi anak muda di daerah dalam mencari, mengolah, dan mempublikasikan sebuah konten yang layak untuk menyambut potensi wisatawan sehingga dapat memicu pertumbuhan ekonomi kreatif.

Baca Juga:  7 Museum Paling Menakjubkan di Dunia

“Jadi memang Indonesia itu adalah sumber dari konten-konten. Apapun diceritakan. Dan apalagi kontennya bagus dan menceritakan tentang pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia,” ujar Marthini dalam The Weekly Brief With Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Jakarta.

Marthini juga menjelaskan, fokus inovasi yang diusung ILoC terdapat pada pelatihan dan pengembangan skill kepada anak muda desa di Indonesia.

Pembinaan ditargetkan kepada 50 hingga 200 anak muda terpilih dari desa – desa di Indonesia yang akan mendapat pelatihan dan pembinaan secara langsung oleh pakar-pakar konten, hospitality service, dan konsultan UMKM guna pengembangan ekonomi kreatif.

“Karena Indonesia memiliki konten yang luar biasa dengan pulaunya, masyarakatnya, agamanya, kulinernya, semua. Jadi karena itu kami berkolaborasi, ini merupakan sebuah inovasi menurut kami, dan adaptasi setelah Covid. Ternyata karena era digital sekarang, ayo buat konten-konten tersebut dan berikan ke dunia disinilah sumber konten tersebut,” tuturnya dikutip dari okezone.com.

Baca Juga:  Keraton Kadariah Pontianak, Telusuri Jejak Islam di Bumi Borneo

Dari program tersebut nantinya akan menghasilkan 3 satuan tugas, yaitu :

Local Content Scout (LCS), anak muda yang gemar berpetualang ke tempat-tempat baru dan meriset titik-titik pariwisata baru. Lokasi yang diriset meliputi wisata kuliner, produk UMKM, bahkan warga desa yang memiliki skill budaya lokal.

Local Content Creator (LCC), anak muda yang bertugas untuk mengolah hasil riset tim LCS kemudian meliput lokasi yang sudah dipilih, sekaligus mengedit konten hingga mempublikasikan konten tersebut ke sosial media dan website ILoC.

Local Content Guide (LCG), anak muda yang bertugas mendampingi wisatawan yang datang dan sudah memilih destinasi wisata berdasarkan konten hasil dari tim LCC. Selain mendampingi, LCG juga bertugas sebagai penerjemah, pengantar, dan mengurus keperluan lainnya.

Baca Juga:  4 Negara Muslim Friendly

ILoC menjadi terobosan yang dapat memahami kebutuhan masyarakat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di desa, pemberdayaan UMKM serta peningkatan peluang usaha yang dapat menciptakan peluang lapangan pekerjaan.

Program ini ditargetkan bagi para konten maker lokal dan mancanegara dengan menyediakan informasi yang jelas dan akurat sehingga mempermudah proses produksi konten mereka di Indonesia.

Tidak hanya itu, program ini diharapkan pula dapat meningkatkan kualitas anak muda desa di Indonesia dengan pelatihan dan pengembangan skill.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA