Majalahaula.id – Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Akmal Malik meyakini bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya layak mendapat peringkat pertama pemerintahan terbaik se-Indonesia.
Hal ini disampaikan Akmal Malik dalam kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Pemerintahan Daerah Reformasi Birokrasi dan Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Surabaya, di Graha Sawunggaling, Kamis (13/7). Pemkot Surabaya telah meraih kota terbaik kedua Nasional Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dalam peringatan Hari Otonomi Daerah XXVII Tahun 2023, yang digelar di Anjungan Pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan pada 29 April.
Menurut Akmal Malik, Kemendagri tengah melakukan rangkaian evaluasi terhadap kinerja pemerintah daerah. Sekaligus mendorong pemerintah daerah melakukan reformasi birokrasi guna menciptakan ASN menjadi lebih netral dan profesional.
”Kami ingin evaluasi berbasis data agregat, berdasar kewenangan yang dimiliki daerah, kemudian bagaimana mereka melakukan hal itu,” kata Dirjen Otoda Kemendagri Akmal Malik.
Selama ini, evaluasi yang dilakukan belum berbasis data agregat. Kemendagri melakukan review atau mengulas pelayanan publik yang dimiliki pemerintah daerah, salah satunya Kota Surabaya.
”Pelayan publik yang dimiliki Surabaya menunjukkan peningkatan yang signifikan. Begitu juga penurunan di sisi angka kemiskinan, dan pengangguran. PAD naik dan SILPA turun, Ini menunjukkan Surabaya memiliki perencanaan yang bagus,” ujar Akmal Malik.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya Ikhsan menyampaikan, secara umum hasil evaluasi terhadap kinerja Pemkot Surabaya sangat baik. Pemkot juga mendapatkan kesempatan menjadi salah kota percontohan di Indonesia dalam pelaksanaan akurasi data berbasis digitalisasi.
”Secara umum, Surabaya hasil evaluasi baik semua. Sebab, selama ini Wali Kota Eri Cahyadi memiliki program gotong-royong, jadi semua kegiatan dilakukan secara bergotong-royong bersama semua OPD untuk menuntaskan program di tingkat kota,” kata Ikhsan.
Ikhsan melanjutkan, Pemkot Surabaya menyatakan, kesiapan dan keberanian untuk mengambil penawaran kolaborasi dan kerja sama dengan Kemendagri mengenai akurasi data berbasis digitalisasi. Salah satunya dalam penuntasan rutilahu, Pemkot Surabaya menargetkan 3.000 rumah selesai diperbaiki pada 2023.
”Demikian juga dengan jambanisasi, kita sudah ODF (Open Defecation Free) 100 persen tahun ini. Makanya beliau sampaikan Insya Allah Surabaya bisa peringkat satu,” pungkasnya.